Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2021
P. 52

Timur (NTT). Anak-anak tersebut rencananya akan dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Sosial Anak
              Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat milik Kementerian Sosial RI, Kabupaten
              Kupang, NTT, Selasa (29/6/2021).



              KEMENTERIAN PPPA LAKUKAN PENDAMPINGAN TERHADAP 17 ANAK KORBAN
              EKSPLOITASI DI KABUPATEN SIKKA

              Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama pihak-
              pihak terkait terus melakukan pemantauan dan pendampingan kepada 17 anak yang diduga
              menjadi korban eksploitasi Tempat Hiburan Malam (THM) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara
              Timur (NTT).


              Anak-anak tersebut rencananya akan dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan
              Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat milik Kementerian Sosial RI, Kabupaten Kupang, NTT,
              Selasa (29/6/2021).

              Pemindahan tersebut dilakukan untuk mempercepat pemeriksaan hukum lebih lanjut, proses
              rehabilitasi, dan reintegrasi atau pemulangan dengan persyaratan yang dilengkapi.

              "Kami bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT,
              Polda NTT, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
              Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sikka, Dinas Sosial Kabupaten Sikka, dan Dinas Tenaga
              Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sikka akan terus melakukan pemantauan dan
              pendampingan kepada anak-anak korban," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian
              PPPA Nahar dalam keterangannya, Senin (28/6/2021).


              Lanjut dia, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten
              Sikka  juga  siap  melengkapi  dan  memastikan  surat-surat  kelengkapan  untuk  perjalanan  anak
              tersebut, seperti hasil antigen dan surat lainnya yang diperlukan.

              "Sementara  itu,  Polres  Kabupaten  Sikka  dan  Polda  NTT  siap  melakukan  pengamanan  dan
              pengawalan  anak-anak  korban  menuju  BRSAMPK  Naibonat  milik  Kementerian  Sosial  RI,"
              katanya.

              Seluruh anak korban diketahui berasal dari Jawa Barat dan berusia 14-18 tahun.

              Secara umum, masalah psikologis yang dialami anak adalah stres pada kategori sedang.

              Anak korban belum siap direintegrasi ke kampung halaman, dengan alasan kebutuhan ekonomi
              keluarga.

              Kondisi ini membutuhkan layanan rehabilitasi sosial.

              "Usia  remaja  merupakan  usia  mencoba  hal-hal  baru,  sehingga  ketika  anak  terkena  masalah
              mereka mudah stres, karena tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup dan ketahanan
              iman yang baik. Karenanya, kami bersama pihak terkait akan melakukan upaya rehabilitasi, serta
              penanganan  dan  pendampingan  berupa  psiko-edukasi  dan  terapi  psikologis  bagi  anak-anak
              korban," ujar Nahar.

              Nahar menambahkan saat ini sdalam tahap koordinasi dengan pihak-pihak terkait bersamaan
              dengan upaya untuk melengkapi persyaratan tahapan rehabilitasi dan reintegrasi.

              Di  samping  itu,  Nahar  mengingatkan  agar  upaya  dan  solusi  yang  dilakukan  tetap
              mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak-anak korban.


                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57