Page 214 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 214
Adanya Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya pembatasan penempatan pekerja migran
di beberapa negara pada tahun 2020. Hal tersebut berdampak pada penurunan jumlah
penempatan PMI pada tahun 2020 sebesar 59 persen dan penurunan remitansi sebesar 17,5
persen dibanding tahun 2019.
Pada Maret 2020, pemberlakuan Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Keputusan Menaker)
151/2020 tentang Penghentian Sementara Penempatan PMI menyebabkan jumlah penempatan
PMI menurun.
Jumlah penempatan mulai mengalami kenaikan ketika Keputusan Menaker 151/2020 dicabut
dan diganti dengan Keputusan Menaker 294/2020, tentang Pelaksanaan Penempatan PMI pada
Adaptasi Masa Kebiasaan Baru.
Meskipun mulai mengalami kenaikan, namun jumlah penempatan pekerja migran Indonesia
ternyata masih lebih rendah dibanding sebelum terjadi COVID-19.
" Concern kita adalah pada keberangkatan dan pulangnya pekerja migran. Hal ini harus
termonitor dan kita juga harus bisa memprediksi, sehingga kesiapan daerah dapat ditingkatkan,"
kata Airlangga dalam keterangannya, Jumat (25/6).
Menurut dia, harus ada roadmap untuk membantu meningkatkan keterampilan masyarakat di
daerah yang menjadi kantong Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), dengan pelatihan yang
dapat melengkapi kebutuhan pelatihan bagi CPMI agar dapat meningkatkan peluang sektor
bekerja di luar negeri.
Pada kesempatan tersebut, BP2MI menyampaikan berdasarkan data tahun 2020 hampir 120.000
PMI telah memanfaatkan Program Kartu Prakerja.
"Dengan melalui Prakerja, CPMI akan lebih berkualitas dan memiliki nilai lebih tinggi," tutur
Airlangga.
Selain memberikan program pelatihan untuk CPMI, BP2MI dan Manajemen Pelaksana Program
juga telah melakukan diskusi terkait fasilitasi pemberian pelatihan kepada Purna PMI. BP2MI
rencananya akan membuka 92 titik layanan pendampingan bagi Purna PMI di seluruh Indonesia.
Layanan pendampingan ini diharapkan dapat mendorong Purna PMI untuk mengakses Program
Kartu Prakerja, sehingga purna PMI dapat memperoleh pelatihan dalam rangka, maupun.
"Sehingga, akan membantu mereka untuk mendapat pekerjaan baru di Indonesia, menjaga
produktivitas agar tidak jatuh menjadi pengangguran pasca kepulangan," ujarnya.
213