Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 212

"Concern  kita  adalah  pada  keberangkatan  dan  pulangnya  pekerja  migran.  Hal  ini  harus
              termonitor dan kita juga harus bisa memprediksi, sehingga kesiapan daerah dapat ditingkatkan,"
              ungkap Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6/2021).

              Airlangga menambahkan perlu dibuat roadmap untuk membantu meningkatkan keterampilan
              masyarakat di daerah yang menjadi kantong Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI). Para calon
              PMI mesti diberikan pelatihan yang dapat melengkapi kebutuhannya agar dapat meningkatkan
              peluang sektor bekerja di luar negeri.

              Pihak  BP2MI  menyampaikan  berdasarkan  data  tahun  2020  hampir  120.000  PMI  telah
              memanfaatkan  Program  Kartu  Prakerja,  untuk  meningkatkan  keterampilan  mereka.  Dengan
              begitu, mereka punya pilihan untuk bekerja di bidang pekerjaan yang mereka kuasai.

              "Dengan upskilling melalui prakerja, CPMI akan lebih berkualitas dan memiliki nilai lebih tinggi,"
              sebut Airlangga.

              Diungkapkannya,  para  PMI  turut  merasakan  dampak  besar  dari  pandemi  COVID-19.  Jumlah
              penempatan  PMI  sepanjang  2020  berkurang  signifikan  hingga  59  persen,  diikuti  penurunan
              remitansi sebesar 17 persen ketimbang tahun sebelumnya.

              Penurunan  tersebut  dipengaruhi  pemberlakuan  Keputusan  Menteri  Tenaga  Kerja  (Keputusan
              Menaker) 151/2020 tentang Penghentian Sementara Penempatan PMI pada Maret 2020. Begitu
              keadaan  lebih  kondusif,  kebijakan  tersebut  dicabut  dan  diganti  dengan  Keputusan  Menaker
              294/2020 tentang Pelaksanaan Penempatan PMI pada Adaptasi Masa Kebiasaan Baru. Aturan
              baru membuat jumlah penempatan PMI meningkat, namun tetap lebih rendah dibandingkan
              masa sebelum pandemi.

              Selain  memberikan  program  pelatihan  untuk  calon  PMI,  BP2MI  dan  Manajemen  Pelaksana
              Program Kartu Prakerja juga telah berdiskusi terkait fasilitasi pemberian pelatihan kepada Purna
              PMI. BP2MI rencananya akan membuka 92 titik layanan pendampingan bagi Purna PMI di seluruh
              Indonesia.

              Layanan pendampingan ini, ungkap Airlangga, diharapkan dapat mendorong Purna PMI atau PMI
              yang telah berhenti bekerja di luar negeri untuk mengakses Program Kartu Prakerja, sehingga
              mereka dapat memperoleh pelatihan dalam rangka skilling, reskilling, maupun upskilling. Hal itu
              dianggap  akan  membantu  mereka  untuk  mendapat  pekerjaan  baru  di  Indonesia,  menjaga
              produktivitas agar tidak jatuh menjadi pengangguran pasca kepulangan.

              Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
              Susiwijono Moegiarso, Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede dan Kepala Badan
              Perlindungan Pekerja Migran Benny Rhamdani beserta pejabat BP2MI lainnya.

              Lihat  juga  video  'Menlu  Retno  Minta  Pemerintah  Korsel  Lindungi  ABK  WNI':  [Gambas:Video
              20detik]

















                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217