Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 Januari 2021
P. 50
Melalui skema SPSK, sistem perjanjian/kontrak bagi pekerja migran bukan lagi dengan user
(pengguna/majikan), melainkan dengan pihak ketiga berbadan hukum yang disebut syarikah
(perusahaan).
Sementara itu, Ketua Umum APJATI, Ayub Basalamah mengatakan pihaknya mendukung
kebijakan pemerintah dalam penempatan pekerja migran ke Arab Saudi dengan skema SPSK.
Pihaknya juga terus melakukan berbagai persiapan dalam melaksanakan skema SPSK.
"Saat ini ada P3MI yang telah memiliki Job Order (JO) dan siap memberangkatkan PMI ke Arab
Saudi melalui SPSK. Nantinya, para PMI yang diberangkatkan akan bekerja sebagai housekeeper.
Ditargetkan akhir Februari kita mencoba memberangkatkan kurang lebih 280 PMI," ujar Ayub.
Dalam implementasi SPSK tahap pertama ini, kata Ayub P3MI akan memprioritaskan eks PMI,
baik eks-PMI yang pernah bekerja di Timur Tengah, maupun di Negara-negara Asia Pasifik.
Sedangkan untuk PMI baru, salah satu syarat mutlak bagi Calon PMI yang bekerja ke luar negeri
melalui SPSK adalah memiliki kompetensi dan kemampuan bahasa.
"Dari sisi kompetensi kami prioritaskan PMI yang sudah berpengalaman ke luar negeri. Artinya
bisa eks PMI ke Timur Tengah atau eks Asia Pasifik, itu juga menjadi prioritas kita. Sambil
menunggu yang lain meningkatkan kompetensi," tandasnya.
Ayub juga berharap penempatan PMI melalui SPSK ke Arab Saudi ini dapat berjalan sesuai
rencana, sehingga dapat menjadi role model dalam menerapkan SPSK untuk tujuan negara-
negara lain.
"Tentunya karena penempatan ini bersifat uji coba, kami akan mencari model penempatan yang
sempurna agar supaya ke depan penempatan PMI di luar negeri ini menjadi standar," ungkap
Ayub.
49