Page 216 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 216
Peranan UU Cipta Kerja dianggap penting untuk dapat keluar dari jebakan negara berpenghasilan
menengah ( middle income trap ). Di mana, untuk keluar dari negara berpenghasilan menengah
dibutuhkan peningkatan investasi sebesar 6,6 persen sampai dengan 7 persen.
UU CIPTA KERJA BAWA INDONESIA KELUAR DARI JEBAKAN NEGARA
BERPENGHASILAN MENENGAH
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi menjelaskan
pentingnya pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja ( UU Cipta Kerja ). Salah satunya adalah
untuk memanfaatkan bonus demografi yang sedang dimiliki Indonesia.
Peranan UU Cipta Kerja dianggap penting untuk dapat keluar dari jebakan negara berpenghasilan
menengah ( middle income trap ). Di mana, untuk keluar dari negara berpenghasilan menengah
dibutuhkan peningkatan investasi sebesar 6,6 persen sampai dengan 7 persen.
"Yang harus dilakukan untuk bisa keluar dari negara berpenghasilan menengah target investasi
6-7 persen dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sampai 6 persen," kata dia dalam acara
Forum Pembinaan Alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional, Senin (23/11/2020).
Dia mengatakan, secara hitung-hitungan ekonomi harus tumbuh 5,7 persen sampai dengan 6
persen, agar jebakan negara berpenghasilan menengah bisa terlewati. Namun itu semua tidak
mudah. Apalagi banyak negara-negara di dunia yang bisa mencapai negara berpenghasilan
menengah, namun sulit keluar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi.
"Untuk keluar butuh waktu panjang, maka mau tidak mau ketika ekonomi tumbuh maka investasi
juga harus tumbuh," katanya.
Kehadiran UU Cipta Kerja sendiri diyakini mampu menarik masuk investasi sebesar-besarnya.
Masuknya investasi tersebut juga akan berbuah manis terhadap penciptaan lapangan kerja baru
bagi masyarakat Indonesia.
Dia menambahkan, kondisi penduduk angkatan tenaga kerja di Tanah Air pada Februari sendiri
cukup memprihatinkan. Di mana penduduk usia kerja terdapat sebanyak 197,91 juta orang,
terdiri dari 133,56 juta angkatan kerja dan bukan angkatan kerja mencapai 64,35 juta.
Dari total angkatan kerja yang ada, hanya sebanyak 126,51 juta yang bekerja. Sementara
sisanya sebanyak 7,05 juta orang tidak bekerja atau menganggur.
"Sebetulnya ini adalah potret dari penduduk usia kerja sampai angkatan kerja di Indonesia.
Ketika bulan Februari pada saat normal. Ketika tidak normal BPS merilis pengangguran tambah
9,77 juta," katanya.
Dia pun berharap dengan kehadiran UU Cipta Kerja maka semua permasalahan yang ada di
Tanah Air bisa diatasi. Utamanya untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah
dan menekan jumlah angka pengangguran di Indonesia.
Reporter: Dwi Aditya Putra Sumber: Merdeka.com Akademisi Universitas Padjadjaran (UNPAD)
Bandung Rudi Kurniawan menyebut UU Cipta Kerja dihadirkan salah satunya untuk solusi bagi
29 jutaan pekerja terdampak Covid-19. Itu Rudi sampaikan pada seminar daring bertajuk UU
Cipta Kerja dan Dampak Resesi terhadap Perekonomian saat Ini dan Proyeksi Perekonomian
2021, Rabu 18 November 2020.
"Pemerintah menggulirkan UU Cipta Kerja salah satunya supaya persoalan 29,12 juta (pekerja
terdampak Covid-19) ini cepat teratasi," kata Rudi dalam keterangannya, Kamis (19/11/2020).
215