Page 356 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 356

sementara  (Pjs)  bupatinya  merekomendasikan  delapan  persen  kenaikkan  UMK  2021  sampai
              dengan rapat terakhir Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Barat.


              APRESIASI KEPUTUSAN GUBERNUR, BURUH TETAP MINTA SK UMK 2021 DIREVISI

              Ketua  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Jawa  Barat  Roy  Jinto
              mengapresiasi kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota 2021 di sejumlah daerah di Jabar. Meski
              di sisi lain, pihaknya meminta 10 kabupaten/kota di Jabar yang belum menaikkan UMK 2021
              untuk segera merevisinya.

              "Pertama,  kita  apresiasi  gubernur  sudah  menetapkan  UMK  tahun  2021  sesuai  rekomendasi
              bupati/wali kota masing-masing daerah. Namun dalam penetapan itu ada persoalan beberapa
              daerah yang tidak naik UMK-nya," kata dia, Minggu (22/11/2020).
              Roy menyebutkan Kabupaten Cianjur sebagai salah satu daerah yang UMK-nya tetap atau sama
              dengan 2020. Padahal, kata dia, Pemerintah Kabupaten Cianjur sesuai rekomendasi penjabat
              sementara  (Pjs)  bupatinya  merekomendasikan  delapan  persen  kenaikkan  UMK  2021  sampai
              dengan rapat terakhir Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Barat.

              Bahkan hingga ditandatanganinya berita acara dewan pengupahan tersebut, rekomendasi masih
              tetap  delapan  persen.  Namun  dalam  SK  UMK  tahun  2021  yang  tadi  malam  diterbitkan  oleh
              Gubernur Jawa Barat, Kabupaten Cianjur menjadi salah satu di antara 10 kabupaten/kota yang
              tidak naik.

              Berdasarkan  informasi  yang  diterima  pihaknya,  alasan  tidak  adanya  kenaikan  UMK  Cianjur
              berdasarkan  surat  klarifikasi  rekomendasi  dari  Pjs  Bupati  Cianjur  pada  20  November  2021.
              Padahal menurutnya, surat tersebut tidak pernah dibahas di Dewan Pengupahan Provinsi Jabar.
              "Karena sampai selesai rapat Depeprov, tidak ada surat tersebut. Kita tidak tahu kapan surat
              susulan dari Kabupaten Cianjur tersebut disampaikan ke Pemprov Jabar. Dan yang sangat kita
              sayangkan kenapa tidak dibahas lagi di Depeprov Jabar kalau ada perubahan rekomendasi dari
              kabupaten/kota," ungkap Roy.

              Dengan  demikian,  Roy  meminta  Gubernur  Jabar  Ridwan  Kamil  untuk  segera  merevisi  Surat
              Keputusan  (SK)  Gubernur  Nomor  561/Kep.774-Yanbangsos/2020  tentang  Upah  Minimum
              Kabupaten/Kota di Jabar 2021.
              "Kita  meminta  Gubernur  Jawa  Barat  untuk  merevisi  SK  UMK  Cianjur  untuk  dinaikkan  sesuai
              rekomendasi awal 8% dan juga 9 kabupaten/kota lainya. Serta meminta gubernur menggunakan
              kewenangannya untuk menaikkan UMK tahun 2021 di kabupaten/kota tersebut agar buruh di
              daerah tersebut juga mendapatkan keadilan," kata dia.
              Sebelumnya Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Keputusan Gubernur Jawa
              Barat Nomor 561/Kep.774-Yanbangsos/2020 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jabar
              2021. Keputusan Gubernur tentang UMK 2021 di Jabar ini telah ditandatangani Gubernur Jabar
              Ridwan Kamil pada Sabtu (21/11/2020) dan berlaku pada 1 Januari 2021 mendatang.

              Terdapat 10 daerah yang tidak menaikkan UMK di 2021 yaitu Kabupaten Cianjur, Tasikmalaya,
              Garut,  Kuningan,  Ciamis,  dan  Pangandaran,  serta  Kota  Bogor,  Sukabumi,  Tasikmalaya,  dan
              Banjar.
              Sekretaris  Daerah  (Sekda)  Provinsi  Jabar  Setiawan  Wangsaatmaja  menjelaskan,  10
              kabupaten/kota di Jabar tidak menaikkan UMK-nya sesuai Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan



                                                           355
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361