Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 58

PENGANGGURAN PADA 2021 DIPERKIRAKAN TERUS MENINGKAT

              Lembaga kajian Institut for Development and Economic Finance (Indef) memperkirakan belum
              pu-lihnya  perekonomian  nasional  akan  memicu  angka  peng-angguran.  Angka  pengangguran
              tersebut akan terus meningkat sampai pada 2021 mendatang karena tambahan angkatan kerja
              yang tidak terserap.

              Diperkirakan angka pengangguran terbuka akan men-capai 7,8 persen atau 10,4 juta jiwa dari
              total angkatan kerja. Per Agustus 2020, jumlah angkatan kerja di Indonesia sebanyak 138,22
              juta jiwa.

              Direktur  Eksekutif  Indef,  Tauhid  Ahmad,  di  Jakarta,  Senin  (23/11),  mengatakan  tambahan
              pengangguran tahun depan sebanyak 3,6 juta orang yang terdiri dari pekerja yang kehilangan
              pekerjaannya akibat terdampak Covid-19 sebanyak 1,1 juta orang dan 2,5 juta orang angkatan
              kerja baru yang tidak terserap.

              “Industri  akan  cenderung  mempekerjakan  tenaga  kerja  yang  sebelumnya  dirumahkan  atau
              dikurangi jam kerja­nya,” kata Tauhid.

              Di sisi lain, jumlah pekerja yang bekerja dari rumah saat pandemi akan membuat kebutuhan
              akan pekerja khusus-nya di sektor jasa berkurang.

              Seiring  dengan  meningkatnya  pengangguran  maka  ber-banding  lurus  dengan  melonjaknya
              angka kemiskinan. Dia memperkirakan angka kemiskinan akan mencapai 10,5 persen. Hal itu
              disebabkan  beberapa  faktor,  seperti  program  perlindungan  sosial  dan  program  pemulihan
              eko-nomi  tidak  menurunkan  angka  kemiskinan,  hanya  men-jaga  belanja  penduduk  miskin
              tersebut agar tidak jatuh ke kondisi yang lebih buruk.

              “Pengangguran yang meningkat akan mendorong tambahan penduduk miskin baru, khususnya
              berasal dari ke­lompok di atas garis kemiskinan,” kata Tauhid.

              Bantuan Sosial

              Sementara  itu,  Menteri  Keuangan  (Menkeu),  Sri  Mulyani  Indrawati,  menyatakan  jumlah
              pengangguran di Indonesia pada Agustus 2020 bertambah sebanyak 2,67 juta orang dari 7,1
              juta orang menjadi 9,77 juta orang atau dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen akibat pandemi
              Covid-19. “Kalau kita lihat tambahan pengangguran akibat Covid-19 adalah 2,67 juta orang,”
              kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, di Jakarta, Senin (23/11).
              Selama  periode  Agustus  2019  hingga  Agustus  2020  juga,  jelas  Menkeu,  terdapat  tambahan
              angkatan  kerja baru  yaitu  2,36  juta  orang  serta  penurunan  lapangan  kerja  akibat  Co-vid-19
              sebanyak 0,31 juta.

              Lebih lanjut dijelaskan, dari 29,12 juta angkatan kerja yang terdampak Covid-19, sebanyak 2,56
              juta orang merupakan pengangguran, 0,7 juta orang itu bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang
              untuk  sementara  tidak  bekerja,  dan  24  juta  orang  bekerja,  namun  dengan  jam  yang  lebih
              rendah. “Ini akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Ini tantangan yang harus kita
              selesaikan,” tegas Sri Mulyani.

              Penambahan  jumlah  pengangguran  berimplikasi  pada  berkurangnya  tingkat  kesejahteraan
              masyarakat  yang  se-betulnya  mencapai  10,69  persen,  namun  dengan  adanya  bansos  maka
              berkurang  menjadi  9,69  persen.  “Adanya  perlindungan  sosial  maka  kita  bisa  menurun-kan
              dampak buruk,” kata Menkeu. n ers/E-9




                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63