Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 117
KUNJUNGI NTB, MENAKER INGATKAN CALON PEKERJA UNTUK JANGAN PERCAYA
PADA CALO
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan, pihaknya harus didukung masyarakat
calon pekerja untuk melawan calo yang menawarkan mereka ke luar negeri tanpa prosedur. Ida
juga mengingatkan masyarakat, agar tidak mudah percaya dengan bujuk rayu calo penempatan
pekerja migran.
"Kita harus berjuang keras melawan calo-calo yang mengajak masyarakat bekerja ke luar negeri
tanpa prosedur," katanya, saat mengunjungi Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Desa
Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat
(19/2/2021).
Pada kesempatan itu, Ida juga mengimbau pemerintah daerah, khususnya yang masyarakatnya
banyak bekerja ke luar negeri (kantong Pekerja Migran Indonesia/PMI), untuk lebih waspada
dengan isu tersebut.
"Kewajiban kita mengedukasi masyarakat untuk bekerja ke luar negeri dalam kondisi yang siap,
dengan kompetensi yang tersertifikasi, mengikuti prosedur yang benar, tidak terpikat dengan
calo-calo," katanya.
Untuk meminimalkan masyarakat terbujuk rayu calo, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
telah menghadirkan Program Desmigratif di daerah kantong PMI. Salah satu pilar utama
Desmigratif adalah layanan informasi.
"Desmigratif ini adalah salah satu cara kita memberikan layanan bagi calon PMI dan keluarga
PMI, agar mereka bekerja dengan kesadaran yang penuh, kesiapan yang penuh, sehingga tidak
ada persoalan ketika mereka ditempatkan di luar negeri," kata Ida.
Ia menambahkan, Desmigratif juga memiliki pilar koperasi desa dan pengembangan ekonomi
desa. Melalui pilar ini, diharapkan para PMI purna memiliki simpanan modal dan kegiatan usaha
di desanya sepulangnya bekerja dari luar negeri.
Desmigratif juga memiliki pilar community parenting, yaitu pengasuhan anak PMI yang ditinggal
bekerja di luar negeri oleh masyarakat desa setempat.
"Sehingga menjadi tanggungjawab bersama, agar pendidikan anak mereka tidak terbengkalai
ketika orang tuanya harus bekerja ke luar negeri," jelasnya.
Kemnaker sendiri telah membangun 402 Desmigratif di seluruh Indonesia. Provinsi NTB sebagai
salah satu daerah kantong PMI telah dibangun 24 Desmigratif.
"Yang kita harapkan setelah desmigratif ini dibangun, maka tanggungjawab pemerintah desa
untuk mengelolanya," ujarnya.
116