Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 113
BANYAK CALO TKI, MENAKER: KITA HARUS BERJUANG KERAS MELAWAN
Banyak Calo TKI, Menaker: Kita Harus Berjuang Keras Melawan Rina Anggraeni Jum'at, 19
Februari 2021 - 19:24 WIB loading.
Foto/Ilustrasi/SINDOnews LOMBOK - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengingatkan
masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri untuk mengikuti prosedur yang berlaku. Selain itu,
Menaker Ida juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan bujuk rayu calo
penempatan pekerja migran Indonesia (TKI).
"Kita harus berjuang keras melawan calo-calo yang mengajak masyarakat bekerja ke luar negeri
tanpa prosedur," kata Menaker Ida saat mengunjungi Desa Migran Produktif (Desmigratif) di
Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, hari Jumat (19/2/2021).
Menaker Ida juga mengimbau pemerintah daerah, terutama yang masyarakatnya banyak
bekerja ke luar negeri (kantong PMI), untuk lebih aware dengan isu tersebut. ( "Kewajiban kita
mengedukasi masyarakat untuk bekerja ke luar negeri dalam kondisi yang siap, dengan
kompetensi yang tersertifikasi, mengikuti prosedur yang benar, tidak terpikat dengan calo-calo,"
katanya.
Untuk meminimalkan masyarakat terbujuk rayu calo, kata Menaker Ida, Kementerian
Ketenagakerjaan telah menghadirkan program Desmigratif di daerah kantong PMI. Salah satu
pilar utama Desmigratif adalah layanan informasi.
"Desmigratif adalah salah satu cara kita memberikan layanan bagi calon PMI dan keluarga PMI
agar mereka bekerja dengan kesadaran yang penuh, kesiapan yang penuh, sehingga tidak ada
persoalan ketika mereka ditempatkan di luar negeri," kata Menaker Ida.
Menaker Ida menambahkan, Desmigratif juga memiliki pilar koperasi desa dan pengembangan
ekonomi desa. Melalui pilar ini, diharapkan para PMI purna memiliki simpanan modal dan
kegiatan usaha di desanya sepulang bekerja dari luar negeri.
Desmigratif juga memiliki pilar community parenting, yaitu pengasuhan anak PMI yang ditinggal
bekerja di luar negeri oleh masyarakat desa setempat. ( "Sehingga menjadi tanggung jawab
bersama agar pendidikan anak mereka tidak terbengkalai ketika orang tuanya harus bekerja ke
luar negeri," jelasnya.
Kemnaker sendiri telah membangun 402 Desmigratif di seluruh Indonesia. DI Provinsi NTB
sebagai salah satu daerah kantong PMI telah dibangun 24 Desmigratif.
"Yang kita harapkan setelah Desmigratif ini dibangun oleh kami, berikutnya ini menjadi tanggung
jawab pemerintah desa untuk mengelola," ujarnya. (uka).
112