Page 37 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 37
Judul 3 Perbedaan Aturan Pengupahan Baru dengan yang Lama
Nama Media detik.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5396397/3-perbedaan-
aturan-pengupahan-baru-dengan-yang-lama
Jurnalis Trio Hamdani
Tanggal 2021-02-21 19:02:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Terdapat perubahan formula penghitungan upah minimum untuk buruh dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dibandingkan PP 78/2015 tentang
Pengupahan. PP 36/2021 resmi diundangkan dan disahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
pada 2 Februari 2021. Berikut perbandingannya dengan PP 78/2015: Mengutip pasal 25 PP
36/2021, (1) upah minimum terdiri atas: a. Upah minimum provinsi; b. Upah minimum
kabupaten/kota dengan syarat tertentu. Upah minimum tersebut ditetapkan berdasarkan kondisi
ekonomi dan ketenagakerjaan.
3 PERBEDAAN ATURAN PENGUPAHAN BARU DENGAN YANG LAMA
Terdapat perubahan formula penghitungan upah minimum untuk buruh dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dibandingkan PP 78/2015 tentang
Pengupahan.
PP 36/2021 resmi diundangkan dan disahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2
Februari 2021. Berikut perbandingannya dengan PP 78/2015: Mengutip pasal 25 PP 36/2021,
(1) upah minimum terdiri atas: a. Upah minimum provinsi; b. Upah minimum kabupaten/kota
dengan syarat tertentu.
Upah minimum tersebut ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan. Kondisi
ekonomi dan ketenagakerjaan yang dimaksud meliputi variabel paritas daya beli, tingkat
penyerapan tenaga kerja, dan median upah.
Sedangkan upah minimum kabupaten/kota terdapat syarat tertentu meliputi pertumbuhan
ekonomi daerah atau inflasi pada kabupaten/kota yang bersangkutan.
"Data pertumbuhan ekonomi, inflasi, paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan
median upah bersumber dari lembaga yang berwenang di bidang statistik," demikian bunyi pasal
25 ayat 5.
36