Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 85

pertama  sebagai pemenuhan  tanggung  jawab  dalam  memberikan  teknis  bagi  CPMI  sebelum
              berangkat ke luar negeri.
              "Workshop BLK ini kami dedikasikan kepada para CPMI sebagai salah satu perlindungan kepada
              mereka," kata Ida dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/2/2021).

              Pernyataan ini disampaikannya dalam sambutan pembukaan Pelatihan Tahap I dan Peresmian
              Gedung  Workshop  Calon  Pekerja  Migran  di  BLK  Lombok  Timur,  NTB.  Ia  mengatakan  sesuai
              amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
              (UU PPMI), salah satu tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan kompetisi CPMI adalah
              menyediakan dan memfasilitasi pelatihan CPMI melalui anggaran pelatihan vokasi ini berasal dari
              fungsi pendidikan.

              "Kenapa kami mulai di Lombok? Karena NTB termasuk provinsi yang menempatkan PMI di luar
              negeri paling banyak," katanya lebih lanjut.

              Menurutnya pembangunan workshop ini merupakan salah satu program lompatan Kemnaker,
              yaitu  pengembangan  pasar  kerja  luar  negeri.  Tujuannya  ialah  untuk  memperluas  negara
              penempatan PMI dan memfasilitasi pengisian jabatan pada sektor-sektor formal.

              "Kita tidak akan memberangkatkan PMI ke luar negeri, kecuali PMI yang certified dan memiliki
              kompetensi kerja," jelasnya.

              Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang telah menghibahkan
              lahan untuk perluasan area BLK Lombok Timur. Adapun BLK Lombok Timur memiliki lahan seluas
              11,7 hektare dan saat ini Kemnaker kembali menerima hibah lahan dari Pemkab Lombok Timur
              seluas 3,5 hektare yang diserahkan Bupati Lombok Timur, M. Sukiman Hazmi.

              "Kami akan jaga amanah ini dengan memperluas kejuruan, di antara yang dibutuhkan adalah
              kejuruan pertanian sesuai yang diinginkan Pak Bupati yang mewakili masyarakat Lombok Timur,"
              imbuhnya.

              Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengapresiasi upaya Kemnaker yang membangun workshop
              pelatihan  bagi  calon  pekerja  migran.  Ia  berharap  workshop  ini  bisa  membantu  masyarakat
              meningkatkan kompetensi serta meminimalkan pekerja migran unprosedural.

              "Terobosan  Ibu  Menteri  dengan  menghadirkan  fasilitas  workshop  yang  luar  biasa  ini
              memungkinan teman-teman yang tertarik untuk bekerja di luar negeri memperoleh kompetensi
              atau  keahlian  yang  memadai.  Sehingga  betul-betul  maksimal  mereka  yang  bekerja  di  luar
              negeri," katanya.

              Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan mengatakan selain peresmian workshop bagi CPMI,
              dalam kesempatan ini juga dilakukan pembukaan tahap I BLK Lombok Timur. Pelatihan tahap I
              terdiri dari 5 paket (80 peserta) dengan durasi 120 jam atau 27 hari dengan kejuruan yang
              dibuka adalah perhotelan dan kapal pesiar.

              Selain itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BLK Lombok Timur
              dengan  Asosiasi  Industri  di  Lombok  Timur,  serta  pengukuhan  Forum  Komunikasi  Lembaga
              Pelatihan Kerja Industri (FKLPI) Daerah NTB.

              Turut  hadir  dalam  acara  ini  Dirjen  Binapenta  dan  PKK  Kemnaker,  Suhartono;  Staf  Khusus
              Menaker,  Dita  Indah  Sari;  Staf  Khusus  Menaker;  Hindun  Anisah;  Staf  Khusus  Menaker;
              Caswiyono Rusdy; dan Kepala BLK Lombok Timur, Sabar.




                                                           84
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90