Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 125

Ketua Bidang Hukum Spirit Onny Assad menyebutkan tak hanya potensi PHK, 2.500 karyawan
              juga mengalami pemotongan gaji secara sepihak sejak Juni lalu. Besarannya, 20 persen dari gaji
              bagi karyawan bekerja dan 50 persen untuk karyawan yang dirumahkan.

              Angka tersebut, katanya, hanya mencakup merek SOGO Indonesia. Ia memperkirakan angka
              untuk keseluruhan MAP Group jauh lebih besar.

              Ia mengaku diajak bernegosiasi oleh pihak manajemen MAP Group pada Kamis (12/11). Namun,
              ia menyebut belum ada hasil pertemuan yang disetujui.

              Onny berharap karyawan mendapatkan haknya sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 13
              Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              "Mendapatkan sesuai aturan UU Nomor.13/2003 yang normatif dan mengembalikan semua hak
              karyawan yang telah dipotong oleh manajemen secara semena-mena yaitu pemotongan gaji
              sejak  bulan  Juni,  menghilangkan  hak  cuti  dan  tidak  memberikan  THR,"  katanya  kepada
              CNNIndonesia.com, pada Kamis (12/11).

              Hingga  saat  ini,  ia  bilang  pihaknya  sedang  menunggu  tawaran  dari  manajemen.  Ia  ingin
              manajemen  dapat  berlaku  adil  dan  mengembalikan  hak  karyawan  yang  dipangkas  tanpa
              persetujuan karyawan dan serikat kerja.

              "Kebijakan tersebut melanggar hak asasi karena tidak seizin karyawan dan tidak dibicarakan
              dengan serikat," imbuhnya.

              Sebelum negosiasi dilakukan, ia bilang manajemen telah menyurati karyawan untuk mengajukan
              PHK secara sukarela. Mereka yang secara sukarela meninggalkan perusahaan dijanjikan satu kali
              Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK) yang meliputi uang pesangon, uang penghargaan masa
              kerja, dan uang penggantian hak.

              PHK, menurut dia, terjadi karena dampak dari pandemi covid-19. Retail yang sepi pembeli sejak
              pandemi melanda membuat pekerja kehilangan haknya.

              Tak tinggal diam, ia menyebut bahwa pihaknya sudah melayangkan surat kepada manajemen
              berkali-kali guna mendiskusikan keputusan manajemen yang menurutnya melanggar hukum.

              Dalam  hal  ini,  manajemen  tidak  menjalankan ketentuan  pasal  70  UU  Nomor  40  tahun  2007
              tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang mewajibkan perusahaan menyimpan dana cadangan
              sebesar 20 persen dari keuntungan yang diperoleh tiap tahun buku.

              Redaksi telah menghubungi Senior Manager Corporate Secretary PT Mitra Adi Perkasa Tbk Yully
              Nugroho namun yang bersangkutan belum merespons.

              (wel/sfr) window.











                                                           124
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130