Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 120
KEMENAKER SEBUT URGENSI TERBITNYA UU CIPTA KERJA PACU PRODUKTIVITAS
RI YANG MASIH RENDAH
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Anwar Sanusi
mengatakan bahwa produktivitas Indonesia masih berada di bawah rata-rata produktivitas
ASEAN.
Peningkatan produktivitas tersebut dapat diwujudkan melalui Undang-Undang (UU) Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Ini kalau benar-benar kita kelola dengan baik akan memberikan opportunity yang luar biasa.
Hal tersebut merupakan salah satu yang menjadi urgensi diterbitkannya Undang-Undang Cipta
Kerja," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Kamis (12/11/2020).
Anwar menyebutkan, produktivitas Indonesia masih berkisar di angka 74,4 persen.
Angka ini masih berada di bawah rata-rata produktivitas ASEAN sebesar 78,2 persen.
Dari sisi produktivitas ini, Indonesia juga masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti
Filipina (86,3 persen), Singapura (82,7 persen), Thailand (80,1 persen), dan Vietnam (80
persen).
Bahkan jika dibandingkan dengan negara lain yang produktivitasnya di bawah rata-rata ASEAN,
Indonesia masih kalah dari Laos (76,7 persen) dan Malaysia (76,2 persen).
Ditambah lagi, pandemi Covid-19 yang berdampak sangat besar terhadap sektor
ketenagakerjaan.
Data yang tercatat oleh Kemenaker, terdapat total 3,1 juta pekerja yang dirumahkan maupun
yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurut Anwar, UU Cipta Kerja bertujuan menyederhanakan, menyinkronkan, dan memangkas
regulasi yang menghambat penciptaan lapangan kerja.
Sekaligus sebagai instrumen untuk penyederhanaan dan peningkatan efektifitas birokrasi.
"Jadi sekarang kita bukan hanya menciptakan tenaga kerja terampil, tapi kita betul-betul
menciptakan ekosistem, environment ketenagakerjaan itu sendiri," ujar Anwar.
Selain produktivitas, UU Cipta Kerja juga bertujuan untuk menyelesaikan tantangan
ketenagakerjaan lainnya. Salah satunya adalah bonus demografi.
Anwar menilai, UU Cipta Kerja juga dibutuhkan agar memanfaatkan bonus demografi dan
membantu Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah.
"UU Cipta Kerja juga sebagai sarana untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Di mana
Indonesia kini memiliki bonus demografi dengan sebagian besar penduduknya berusia produktif
atau kerja," kata dia.
119