Page 116 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 116

KEMNAKER SEBUT UU CIPTA KERJA DAPAT TINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

              -  Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Anwar  Sanusi  mengatakan,
              produktivitas kerja Indonesia dapat ditingkatkan melalui Undang-undang ( UU ) Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja.

              Menurutnya,  UU  ini  menyederhanakan,  menyinkronkan,  dan  memangkas  regulasi  yang
              menghambat penciptaan lapangan kerja, sekaligus sebagai instrumen untuk penyederhanaan
              dan peningkatan efektivitas birokrasi.

              "Jadi  sekarang  kita  bukan  hanya  menciptakan  tenaga  kerja  terampil,  tapi  kita  betul-betul
              menciptakan  ekosistem,  environment  ketenagakerjaan  itu  sendiri,"  katanya  dalam  sambutan
              pada  Forum  Komunikasi  Staf  Ahli  Menteri  (Forkomsam)  di  Bogor,  Jawa  Barat,  Kamis
              (12/11/2020).

              Anwar menyebutkan, produktivitas kerja Indonesia masih berkisar di angka 74,4 persen atau
              berada di bawah rata-rata Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), yaitu sebesar 78,2
              persen.

              Dari sisi produktivitas ini, Indonesia juga masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti
              Filipina  (86,3  persen),  Singapura  (82,7  persen),  Thailand  (80,1  persen),  dan  Vietnam  (80
              persen).

              Bahkan jika dibandingkan dengan negara lain yang produktivitasnya di bawah rata-rata ASEAN,
              Indonesia masih kalah dari Laos (76,7 persen) dan Malaysia (76,2 persen).

              Untuk itu, dia berharap UU Cipta Kerja mampu memperbaiki iklim ketenagakerjaan sehingga
              dapat mendukung peningkatan produktivitas nasional.

              " Environment peningkatan produktivitas ini dapat kita ciptakan melalui UU Cipta Kerja," katanya
              seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

              Selain produktivitas, lanjut Anwar, UU Cipta Kerja  bertujuan untuk menyelesaikan tantangan
              ketenagakerjaan lainnya. Salah satunya adalah bonus demografi.

              "UU Cipta Kerja juga sebagai sarana untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia, di mana
              Indonesia kini memiliki bonus demografi dengan sebagian besar penduduknya berusia produktif
              atau kerja," sebutnya.

              Anwar  mengatakan,  UU  ini  dibutuhkan  agar  dapat  memanfaatkan  bonus  demografi  dan
              membantu Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah.

              Ditambah  lagi,  lanjutnya,  pandemi  Covid-19  berdampak  sangat  besar  terhadap  sektor
              ketenagakerjaan.

              Dari data yang tercatat oleh Kementerian Ketenagakerjaan, terdapat 3,1 juta pekerja, baik yang
              dirumahkan maupun yang terkena PHK, akibat pandemi Covid-19.

              "Ini kalau benar-benar kita kelola dengan baik akan memberikan opportunity yang luar biasa.
              Hal  tersebut  merupakan  salah  satu  yang  menjadi  urgensi  diterbitkannya  UU  Cipta  Kerja,"
              tuturnya.

                                                           115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121