Page 129 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 129

Dari sisi produktivitas Indonesia juga masih kalah dengan negara tetangga seperti Filipina (86,3
              persen), Singapura (82,7 persen), Thailand (80,1 persen), dan Vietnam (80 persen), Laos (76,7
              persen) dan Malaysia (76,2 persen).



              KEMNAKER SEBUT UU CIPTA KERJA MAMPU TINGKATKAN PRODUKTIVITAS
              NASIONAL

              Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Anwar  Sanusi  mengatakan
              produktivitas Indonesia masih berada di bawah rata produktivitas ASEAN atau bekisar di angka
              74,4 persen. Angka tersebut masih berada di bawa rata-rata produktivitas ASEAN atau sebesar
              78,2 persen.

              Dari sisi produktivitas Indonesia juga masih kalah dengan negara tetangga seperti Filipina (86,3
              persen), Singapura (82,7 persen), Thailand (80,1 persen), dan Vietnam (80 persen), Laos (76,7
              persen) dan Malaysia (76,2 persen).

              Untuk itu menurut Anwar, UU Cipta Kerja diharapkan mampu memperbaiki iklim ketenagakerjaan
              yang dapat meningkatkan produktivitas nasional.

              "Environment peningkatan produktivitas ini dapat kita ciptakan melalui UU Cipta Kerja," kata
              Anwar Sanusi dalam keterangan tertulis, Kamis (12/11/2020).

              Lebih lanjut, Anwar mengatakan peningkatan produktivitas dapat diwujudkan karena Undang-
              Undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  (UU  Cipta  Kerja)  bertujuan
              menyederhanakan,  mensinkronkan,  dan  memangkas  regulasi  yang  menghambat  penciptaan
              lapangan kerja, sekaligus sebagai instrumen untuk penyederhanaan dan peningkatan efektivitas
              birokrasi.

              "Jadi  sekarang  kita  bukan  hanya  menciptakan  tenaga  kerja  terampil,  tapi  kita  betul-betul
              menciptakan ekosistem, environment ketenagakerjaan itu sendiri," katanya.

              Selain  produktivitas,  UU  Cipta  Kerja  juga  bertujuan  untuk  menyelesaikan  tantangan
              ketenagakerjaan lainnya. Salah satunya adalah bonus demografi.

              "UU Cipta Kerja juga sebagai sarana untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Di mana
              Indonesia kini memiliki bonus demografi dengan sebagian besar penduduknya berusia produktif
              atau kerja," kata Sekjen Anwar.

              Dikatakan  Anwar,  UU  Ciptaker  juga  dibutuhkan  untuk  memanfaatkan  bonus  demografi,  dan
              membantu  Indonesia  keluar  dari  jebakan  negara  berpenghasilan  menengah.  Ditambah  lagi,
              pandemi COVID-19 berdampak sangat besar terhadap sektor ketenagakerjaan.

              Ia memaparkan data yang tercatat oleh Kementerian Ketenagakerjaan, terdapat 3,1 juta pekerja,
              baik yang dirumahkan maupun yang terkena PHK, akibat pandemi COVID-19.

              "Ini kalau benar-benar kita kelola dengan baik akan memberikan opportunity yang luar biasa.
              Hal  tersebut  merupakan  salah  satu  yang  menjadi  urgensi  diterbitkannya  UU  Cipta  Kerja,"
              pungkasnya.


                                                           128
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134