Page 252 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 252

PENGKHIANAT BANGSA CARI MANGSA PEKERJA MIGRAN ILEGAL HINGGA DESA

              Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  mengungkapkan  banyak  sindikat
              pengiriman  pekerja  ke  luar  negeri  secara  ilegal  beroperasi  hingga  perdesaan.  Kepala  BP2MI
              Benny Rhamdani mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi memberantas para sindikat itu.

              Dalam  kunjungannya  ke  Bandung,  Jawa  Barat  (Jabar),  Benny  mengatakan  provinsi  ini
              merupakan  lumbung  pekerja  migran  Indonesia  (PMI).  Namun,  tingkat  pengiriman  secara
              ilegalnya tidak bisa dianggap sedikit.

              "Oknum-oknum pengkhianat bangsa yang mencari mangsa PMI hingga ke desa-desa. Mereka
              memberikan  iming-iming  yang  indah  bahkan  meninggalkan  uang  untuk  keluarga,  tetapi
              menghilang seperti ditelan bumi ketika permasalahan terjadi pada PMI," ujarnya dikutip dari
              keterangan pers BP2MI, Rabu (11/11/2020) malam.

              Para sindikat itu, menurutnya, menikmati uang haram hasil pemotongan gaji PMI. Politisi Partai
              Hanura itu menyatakan pihaknya tidak bisa sendiri dalam melawan sindikat. Sebab, jaringan
              sindikat ini bekerja secara terselubung.

              BP2MI mengapresiasi peran aktif purna dan keluarga PMI, tokoh agama, dan masyarakat di
              Jabar dalam perlindungan terhadap PMI. Mereka telah aktif jauh sebelum Komunitas Keluarga
              Buruh Migran (KKBM) terbentuk.

              Saat ini, sudah ada 11 KKBM dengan 33 pendamping PMI yang tersebar di 10 kabupaten atau
              kota  di  Jabar.  KKBM  ini  tidak  hanya  mendampingi  ketika PMI  tersandung  kasus,  tetapi  juga
              membantu perintisan dan pengembangan purna PMI untuk jadi wirausaha.

              "Seharusnya  pemerintah  malu  ketika  masyarakat  dengan  bergotong  royong  dan  sukarela
              memberikan  perlindungan  kepada  PMI.  Namun  kami  yang  lebih  bertanggung  jawab  belum
              melakukannya secara optimal," jelas Benny. (zik).


































                                                           251
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257