Page 281 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 281

Bahkan  di  dalam  Omnibus  Law  ini  terdapat  ancaman  pidana  bagi  pengusaha  yang  tidak
              mematuhi aturan ketenagakerjaan

              negative  -  Ade  Sudrajat  Usman  (Ketua  Kompartemen  Industri  Tekstil  dan  Alas  Kaki,  Kamar
              Dagang  Indonesia  (KADIN))  Pertama,  hilangnya  PAD  dari  Kabupaten/Kota  mungkin  juga
              Provinsi.  Kedua,  adalah  serikat  pekerja.  Karena  setiap  perusahaan  boleh  menunjuk  serikat
              pekerjanya sendiri-sendiri



              Ringkasan

              Pasca reformasi, Indonesia produktif membuat Undang-Undang (UU). Dari sekian UU yang ada,
              itu  tidak  harmonis  antara  satu  dengan  lainnya  sehingga  cenderung  menghambat  investasi.
              Akibatnya, Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam di mata para investor.

              "Indeks kemudahan investasi Indonesia kalah dari Vietnam karena regulasi di Indonesia terlalu
              bertumpuk-tumpuk  antara  satu  dengan  yang  lainnya,  sehingga  menghambat,"  kata  Ketua
              Kompartemen Industri Tekstil dan Alas Kaki, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Ade Sudrajat
              Usman, dalam seminar daring pada Rabu (11/11/2020).



              JOKOWI DINILAI BERANI SOAL PRO-KONTRA UU CIPTAKER

              Pasca reformasi, Indonesia produktif membuat Undang-Undang (UU). Dari sekian UU yang ada,
              itu  tidak  harmonis  antara  satu  dengan  lainnya  sehingga  cenderung  menghambat  investasi.
              Akibatnya, Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam di mata para investor.

              "Indeks kemudahan investasi Indonesia kalah dari Vietnam karena regulasi di Indonesia terlalu
              bertumpuk-tumpuk  antara  satu  dengan  yang  lainnya,  sehingga  menghambat,"  kata  Ketua
              Kompartemen Industri Tekstil dan Alas Kaki, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Ade Sudrajat
              Usman, dalam seminar daring pada Rabu (11/11/2020).

              Dalam seminar daring bertajuk Menjawab Tantangan Meningkatkan Investasi Berkualitas dan
              Kesejahteraan  Masyarakat  dalam  UU  No.  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja,  yang
              diselenggarakan oleh PPM LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, Ade menyampaikan, bahwa
              hambatan-hambatan tersebut sudah disampaikan KADIN kepada pihak Pemerintah sejak 2003.

              Namun  menurutnya,  hanya  Presiden  Joko  Widodo  (Jokowi)  lah  yang  memiliki  keberanian
              menghadapi pro-kontra sekeras seperti saat ini di masyarakat dalam merespon UU Cipta Kerja.

              "Tidak ada Presiden yang berani menghadapi pro-kontra seperti yang dihadapi oleh Jokowi saat
              ini. Jokowi menghadapi pro-kontra itu dan dia nothing to lose demi Indonesia yang lebih maju
              lagi," puji Ade.

              Ade  mencontohkan  bagaimana  menghambatnya  izin  usaha  di  Indonesia  selama  ini  yang
              dikeluhkan pelaku usaha, sehingga penciptaan lapangan kerja melambat.

              "Misalnya, saya mau investasi di Jawa Timur. Maka saya harus mengurus AMDAL di Jakarta,
              yang mana prosesnya paling cepat satu tahun dan bisa dua tahun," beber Ade.

                                                           280
   276   277   278   279   280   281   282   283