Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 APRIL 2021
P. 48

SEKJEN KEMNAKER: PEJABAT FUNGSIONAL HARUS MEMILIKI KOMPETENSI
              KOLABORATIF
              BOGOR - Pejabat Fungsional di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) harus bisa
              menyesuaikan perkembangan zaman karena sifatnya yang mandiri dan lincah.

              Terlebih, pola kerja jabatan fungsional terkait erat dengan era digitalisasi melalui sistem flexible
              working arrangement dengan regulasi proses bisnis yang sederhana.

              "Meskipun bersifat mandiri, pejabat fungsional juga dituntut bisa memiliki kompetensi kolaboratif
              dengan  jabatan  lain  sehingga  semua  bisa  bersinergi,  bekerja  sama,  dalam  sebuah  orkestra
              ketenagakerjaan yang dinamis, produktif, dan melayani," kata Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi
              saat memberikan sambutan pada Rakor Unit Pembina Jabatan Fungsional bertema "Proyeksi
              Masa Depan Jabatan Fungsional Pasca-Penyetaraan dan Inpassing Nasional" di Kota Bogor, Jawa
              Barat, Senin (5/4) malam.

              Anwar  menyatakan  dengan  kekuatan  berjumlah  1904  orang  pejabat  fungsional
              pascapenyetaraan  dari  total  3669  pegawai  Kemnaker,  memberikan  angin  segar  upaya
              percepatan kinerja secara teknis dalam pelaksanaan program kegiatan. Hal ini mengingat setiap
              fungsional memiliki target kinerja yang lebih terukur.

              "Harus  disadari  bersama  bahwa  SDM  jabatan  fungsional  yang  berkualitas  tidak  akan  bisa
              bertahan apabila dalam pengelolaannya tidak dilaksanakan secara baik," kata Anwar.

              Dia  menilai  untuk  menduduki  jabatan  fungsional  itu  dibutuhkan  persyaratan  keahlian  atau
              kompetensi yang dipersyaratkan. Program pengembangan jabatan fungsional telah terencana
              dan jelas sehingga memudahkan karier pegawai.

              "Begitu  juga  dengan  penilaian  kinerja  yang  rasional  melalui  tolok  ukur  yang  jelas,  hasilnya
              objektif dan terukur," ujarnya.

              Pihaknya  telah  mengeluarkan  SK  Sekjen  No:1/  0235/KP  0804/3/2021  tentang  Unit  Pembina
              Jabatan Fungsional yang memiliki tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi yang
              rekomendasinya akan didasarkan melalui human capital development plan yang sedang disusun,
              penilaian angka kredit dan pembentukan tim penilai instansi angka kredit.

              Menurut dia, tentu ini membutuhkan koordinasi dan kerja sama Sekretariat Jenderal (Setjen)
              melalui Biro Organisasi dan SDM Aparatur.
              "Meskipun hanya sebagai pengguna, kewajiban tersebut tetap harus dilaksanakan oleh instansi
              pengguna  dengan  tetap  mengikuti  ketentuan-ketentuan  yang  telah  diatur  oleh  instansi
              pembina," kata dia.

              Anwar tak mengelak bahwa tanggung jawab ini juga makin besar kepada Unit Teknis Pembina
              Jabatan  Fungsional  Ketenagakerjaan  yaitu  Pengawas  Ketenagakerjaan,  Mediator  Hubungan
              Industrial,  Instruktur,  Penguji  K3  dan  Pengantar  Kerja.  Ini  mengingat  tuntutan  pejabat
              fungsional ketenagakerjaan di pusat dan daerah menjadi lebih kompleks.

              Anwar  menyambut  baik  pembentukan  jabatan  fungsional  baru  Analis  Ketenagakerjaan.  Dia
              berharap  fungsional  ini  bisa  menyajikan  data  sekaligus  rekomendasi  kebijakan  di  bidang
              ketenagakerjaan.

              Kepala  Biro  SDM  Kemnaker  Helmiaty  Basri  mengatakan  tujuan  rakor  ini  adalah  memberikan
              guidence atau pedoman kepada para unit pembina teknis 32 jabatan fungsional di Kemnaker
              tentang bagaimana manajemen karier, penilaian angka kredit serta pembentukan tim penilai
              instansi sebagaimana tercantum dalam buku pedoman yang telah disusun Biro SDM.

                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53