Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 APRIL 2021
P. 96

Dia  mengatakan  sejumlah  asosiasi  yang  telah  mengadakan  pertemuan  dengan  Apindo  telah
              melaporkan kemampuan dalam membayarkan THR tahun ini. Sejumlah bidang usaha, antara
              lain angkutan darat, pertekstilan, pariwisata, dan sebagian ritel menyatakan ketidaksanggupan
              untuk membayar THR secara penuh.

              "Ketentuan  soal  THR  harusnya  tergantung  kepada  arus  kas  masing-masing  perusahaan.
              Sebaiknya,  perusahaan  yang  arus  kasnya  bermasalah  diberikan  kelonggaran  melalui
              perundingan  bipartit.  Namun,  bagi  perusahaan  yang  sanggup  bayar,  ya  harus  bayar  secara
              penuh," ujarnya ketika dihubungi, Senin, 5 April 2021.

              Dia  menjelaskan,  perundingan  secara  bipartit  menjadi  jalan  keluar  bagi  sebagian  besar
              perusahaan di Tanah Air yang terdampak oleh pandemi Covid-19 dan mengalami masalah dalam
              hal perputaran arus kas.

              Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan  skema  pembayaran  THR
              keagamaan  tahun  2021  masih  dibahas  dengan  melibatkan  Dewan  Pengupahan  Nasional
              (Depenas) dan Tripartit Nasional (Tripnas).

              "Proses sekarang pembahasan di Tim Kerja Depenas dan Badan Pekerja Tripnas. Masukannya
              sudah  disusun  oleh  kedua  tim  kerja  tersebut,  baik  Depenas  maupun  Tripnas.  Nanti  akan
              disampaikan melalui rapat pleno Tripartit Nasional," kata Ida dalam siaran pers, Senin.
              Pembahasan  pun,  lanjutnya,  dilakukan  dengan  melibatkan  saran  dan  masukan  dari  Dewan
              Pengupahan Nasional, sehingga nanti diharapkan dapat menghasilkan keputusan terbaik.

              "Kami akan mendengarkan laporan dari Tim Kerja Depenas dan Badan Pekerja Trpartit Nasional.
              Setelah itu baru akan dikeluarkan ketentuan melalui Surat Edaran THR," kata Ida.

              Sebelumnya,  Sekretaris  Jenderal  Serikat  Pekerja  Nasional  atau  SPN  Ramidi  Abdul  menolak
              permintaan pengusaha menggelar perundingan bipartit untuk pembayaran tunjangan hari raya
              atau THR Lebaran 2021. Ia mendesak pengusaha memenuhi kewajiban THR kepada pekerjanya
              secara penuh tanpa dicicil.

              "Perlu digarisbawahi, persoalan THR di undang-undang itu sesuatu yang normatif. Tidak ada
              tawar-menawar. Kami tidak akan mengusahakan perundingan itu," ujar Ramidi dalam konferensi
              pers secara virtual, Senin, 5 April 2021.

              BISNIS .



























                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101