Page 134 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MARET 2021
P. 134

Ringkasan

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mencatat,  jumlah  kasus  pelanggaran  norma
              ketenagakerjaan  mengalami  penurunan  dalam  dua  tahun  terakhir.  Meski  begitu,  Pengawas
              Ketenagakerjaan diminta untuk tetap bekerja secara kreatif dan inovatif, guna mengantisipasi
              berbagai tantangan ketenagakerjaan di masa depan. Hasil pengawasan ketenagakerjaan selama
              2  tahun  terakhir  menunjukkan  adanya  penurunan  jumlah  perusahaan  yang  melakukan
              pelanggaran.  Pada  tahun  2019  sebanyak  21  ribu  perusahaan  melakukan  pelanggaran,
              sedangkan tahun 2020 turun menjadi sekitar 11 ribu perusahaan.



              MENAKER IDA: KASUS PELANGGARAN NORMA KETENAGAKERJAAN TERUS TURUN

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mencatat,  jumlah  kasus  pelanggaran  norma
              ketenagakerjaan  mengalami  penurunan  dalam  dua  tahun  terakhir.  Meski  begitu,  Pengawas
              Ketenagakerjaan diminta untuk tetap bekerja secara kreatif dan inovatif, guna mengantisipasi
              berbagai tantangan ketenagakerjaan di masa depan.

              Hasil pengawasan ketenagakerjaan selama 2 tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan
              jumlah  perusahaan  yang  melakukan  pelanggaran.  Pada  tahun  2019  sebanyak  21  ribu
              perusahaan  melakukan  pelanggaran,  sedangkan  tahun  2020  turun  menjadi  sekitar  11  ribu
              perusahaan.

              Begitu  pun  dengan  pelanggaran  norma  ketenagakerjaan.  Pada  2019  terjadi  35  ribu  kasus
              pelanggaran norma ketenagakerjaan. Pada 2020, angka ini turun menjadi 21 ribu. Penurunan
              serupa juga terjadi pada pelanggaran norma K3. Dari 13 ribu kasus pada 2019 turun menjadi 5
              ribu kasus setahun berikutnya.

              "Pelanggaran-pelanggaran  tersebut  telah  ditindaklanjuti  oleh  Pengawas  Ketenagakerjaan
              dengan tindakan persuasif, represif non yustisia, maupun represif yustisia. Sehingga hak-hak
              normatif pekerja/buruh dapat dipenuhi dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas kerja,"
              katanya dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Ketenagakerjaan
              Tahun 2021 di Jakarta, ditulis Kamis (25/3).

              Masih pada tahun 2020, sebanyak 26 kasus pelanggaran tindak pidana ketenagakerjaan telah
              dilakukan  proses  penyidikan.  Dari  jumlah  tersebut,  24  kasus  merupakan  penyidikan  tindak
              pidana ringan.

              Adapun,  salah  satu  kendala  dalam  pengawasan  ketenagakerjaan  saat  ini  adalah  tidak
              sebandingnya jumlah Pengawas Ketenagakerjaan dengan jumlah obyek pengawasan. Hingga
              triwulan IV tahun 2020, jumlah Pengawas Ketenagakerjaan seluruh Indonesia sebanyak 1.686
              orang.

              Sementara jumlah perusahaan hingga tahun 2021 berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan
              Perusahaan (WLKP) Online telah mencapai 343 ribu perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja
              yang tercatat mencapai 9,4 juta orang.

              "Perbandingan  antara  jumlah  pengawas  dan  perusahaan  ini  tentunya  merupakan  tantangan
              tersendiri.  Sementara  itu,  hasil  pengawasan  ketenagakerjaan  selama  2  tahun  terakhir
              menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus, " katanya.

              Dia pun mengapresiasi para PPNS Ketenagakerjaan yang telah berdedikasi menjalankan tugas
              negara untuk menegakkan hukum di bidang ketenagakerjaan. "Ini menambah keyakinan kita
              bahwa PPNS kita, memiliki kredibilitas yang tidak perlu diragukan lagi. Saya harap ini menjadi
              contoh dan motivasi bagi PPNS Ketenagakerjaan yang lain," ujarnya.

                                                           133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139