Page 129 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JANUARI 2021
P. 129

Mengapa Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Belum 100 Persen? Menaker Ida menjelaskan,
              secara keseluruhan termin, penyaluran bantuan subsidi/upah belum mencapai 100 persen. Hal
              ini  disebabkan  adanya  sejumlah  data  rekening  penerima  yang  bermasalah,  sehingga
              penyalurannya terhambat, terutama pada termin pertama.

              "Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen. Pada termin pertama,
              berdasarkan laporan Bank Penyalur, terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak
              dapat  ditransfer  sehingga  mengakibatkan  retur.  Atas  adanya  rekening  retur  tersebut,  kami
              kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk diperbaiki kembali," jelas dia.

              Setelah  itu,  kata  Menaker  Ida,  BPJS  Ketenagakerjaan  memiliki  mekanisme  sendiri  terkait
              perbaikan data rekening penerima yang bermasalah. Apabila data tersebut telah direvisi, maka
              Bank Penyalur akan kembali menyalurkan bantuan subsidi gaji/upah.

              Kata Ida, sebelum melanjutkan penyaluran pada termin kedua yang telah berlangsung sejak
              pertengahan November 2020, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan rekomendasi
              kepada Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan untuk memadankan data penerima dengan dibantu
              oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

              Selain pemadanan dengan data pajak tadi, pihaknya juga melakukan monitoring serta evaluasi
              untuk memastikan agar penyaluran tepat sasaran.
              "Berdasarkan  rekomendasi  KPK,  kami  bersama  BPJS  Ketenagakerjaan  berkoodinasi  dengan
              Ditjen  Pajak  untuk  melakukan  pemadanan  data.  Upaya  ini  dilakukan  semata-mata  untuk
              meyakinkan agar BSU ini tepat sasaran," katanya.

              "Alhamdulillah  setelah  pemadanan  dilakukan,  termin  kedua  dapat  terus  dilanjutkan  yang
              prosesnya masih berlangsung hingga saat ini. Mohon bersabar karena jangka waktu penyaluran
              hingga akhir Desember," lanjut Menaker.

              Untuk  memastikan  program  berjalan  dengan  transparan  dan  akuntabel,  Kemnaker  telah
              meminta pendampingan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan
              dan Pembangunan (BPKP), serta KPK.

              "Kami diaudit oleh BPK dan BPKP, kami dimonitor oleh KPK. Kami pastikan tidak ada dana yang
              mengendap di Kemnaker. Kalaupun masih ada dana retur seluruhnya harus dikembalikan ke Kas
              Negara," tegas dia.





























                                                           128
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134