Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 104

"Mengenai waktu pembayaran THR keagamaan dengan syarat paling lambat dibayar sebelum
              hari raya keagamaan tahun 2021 kepada pekerja  atau buruh, berdasarkan laporan keuangan
              internal perusahaan yang transparan," kata Ida. Hasil kesepakatan itu harus dilaporkan kepada
              Dinas Ketenagakerjaan setempat. Ida memastikan kesepakatan antara perusahaan dan buruh
              itu tidak menghilangkan kewajiban pengusaha untuk membayarkan THR 2021.

              Selain itu, untuk memberikan kepastian hukum dan mengantisipasi timbulnya keluhan, kepala
              daerah  diminta  menegakkan  aturan  sesuai  kewenangan.  Para  kepala  daerah  juga  diminta
              membentuk pos komando pelaksanaan THR 2021 dan melaporkan data pelaksanaan THR 2021
              serta tindak lanjutnya kepada Kemenaker.

              "Kami mohon kerja sama para kepala daerah untuk memastikan perusahaan membayar THR
              keagamaan kepada pekerja  atau buruh sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan
              mewajibkan  pengusaha  yang  tidak  mampu  membayar  THR  agar  melakukan  dialog  dengan
              pekerja  atau buruh untuk mencapai kesepakatan," kata dia.

              Dia mengingatkan ada sanksi bagi perusahaan bila terlambat atau bahkan tidak membayar THR.
              Pengusaha yang terlambat membayar THR bisa dikenai denda 5% persen dari total THR yang
              harus dibayar. Pengusaha yang tidak membayar THR dalam waktu yang ditentukan juga dapat
              dikenakan sanksi administrasi sesuai ketentuan pemerintah.

              Sanksi  tersebut  dapat  berupa  teguran  tertulis,  pembatasan  kegiatan  usaha,  penghentian
              sementara sebagian atau seluruh alat produksi, serta pembekuan kegiatan usaha. Pengenaan
              denda  dan  sanksi  tersebut  tidak  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  tetap  membayar THR
              kepada pekerja .

              Kemenaker  mencatat  410  aduan  terkait THR Lebaran  pada  2020.  Dari jumlah  tersebut,  307
              perusahaan di antaranya sudah menyelesaikan pembayaran. Ida mengatakan masih ada 103
              perusahaan  yang  sedang  menjalani  pemeriksaan,  pengawasan,  dan  pemanggilan  dari  Dinas
              Ketenagakerjaan di daerah masing-masing.

              Sementara itu, kalangan serikat pekerja  memberikan tanggapan beragam. Organisasi Pekerja
              Seluruh Indonesia (OPSI) menilai SE ini menimbulkan ketidakpastian dan tidak masuk logika
              berfikir yang normal.

              Menurut Sekretaris Jenderal OPSI, Timboel Siregar, kesepakatan tertulis pengusaha dan pekerja
              yang memuat waktu pembayaran THR membingungkan dan sulit dilaksanakan. Ini karena ada
              syarat THR paling lambat dibayarkan sebelum hari raya keagamaan 2021 bagi perusahaan yang
              tidak mampu.

              "Saya menilai pengusaha yang tidak mampu karena terdampak Covid-19 dipaksa membayarkan
              THR  paling  lambat  H-1  sebelum  hari  raya.  Ini  sangat  membingungkan  dan  sangat  sulit
              dilaksanakan oleh perusahaan," ujar Timboel dalam siaran pers, Senin. Menurutnya, ketentuan
              tersebut tidak membuka ruang perusahaan yang tidak mampu untuk mencicil karena waktu yang
              disediakan sangat pendek.
              Kewajiban pembayaran H-l bagi perusahaan yang terdampak Covid-19, kata dia, akan menjadi
              masalah bagi buruh. Sebab, bila hingga H-l Lebaran THR tidak juga dibayarkan oleh perusahaan,
              praktis tidak banyak hal yang bisa dilakukan lantaran manajemen dan pekerja  sudah libur.

              Di sisi lain, ada perusahaan yang sudah melakukan PHK. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
              Karanganyar  mengakui  sulit  untuk  mengantisipasi  terjadinya  PHK  sebelum  Ramadan  dan
              Lebaran  di  Karanganyar.  Hal  ini  lantaran  sebagian  besar  perusahaan  masih  belum  pulih
              keuangannya akibat dampak dari pandemi Covid-19. Ketua Apindo Karanganyar, Edy Darmawan,
              mengakui sudah ada PHK di Karanganyar sebelum Ramadan.


                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109