Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 111

Berikut ini ada sejumlah ketentuan mengenai pemberian THR tersebut.

              1. Penerima THR Berdasarkan beleid-beleid di atas THR keagamaan diberikan kepada pekerja
              atau  buruh  yang  telah  mempunyai  masa  kerja  satu  bulan  secara  terus  menerus  atau  lebih.
              Tunjangan  itu  juga  diberikan  kepada  pekerja    atau  buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja
              dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
              tertentu.

              2. Besaran THR Besaran THR untuk para pekerja , berdasarkan beleid tersebut, berbeda-beda
              untuk sejumlah klasifikasi pekerja . Misalnya, pekerja  yang memiliki masa kerja 12 bulan secara
              terus menerus atau lebih mendapat sebesar satu bulan upah.

              Adapun pekerja  yang telah memiliki masa kerja satu bulan secara terus menerus tetapi kurang
              dari 12 bulan, THR dibayarkan secara proporsional dengan perhitungan masa kerja dibagi 12
              dikali satu bulan upah.

              Sementara itu, untuk pekerja  berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu bulan dihitung
              dengan dua cara. Bagi pekerja  yang telah memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu
              bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari
              raya.

              Sedangkan, bagi pekerja  atau buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan,
              upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima setiap bulan selama masa
              kerja.

              3.  Waktu  pembayaran  THR  Surat  edaran  menteri  tersebut  menyatakan  bahwa  tunjangan
              tersebut wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.

              4. Keringanan bagi perusahaan terdampak Covid-19 Untuk perusahaan yang masih terdampak
              pandemi  Covid-19  dan  tidak  mampu  memberikan  THR  sesuai  waktu  yang  ditentukan,  Ida
              Fauziyah mewajibkan bagi pengusaha yang tidak mampu membayar THR agar melakukan dialog
              dengan pekerja  atau buruh untuk mencapai kesepakatan.

              Dialog tersebut mesti dilaksanakan secara kekeluargaan disertai itikad baik dengan kesepakatan
              itu harus dibuat secara tertulis. "Mengenai waktu pembayaran THR keagamaan dengan syarat
              paling  lambat  dibayar  sebelum  hari  raya  keagamaan  tahun  2021  pekerja    atau  buruh  yang
              berdasarkan laporkan keuangan internal perusahaan yang transparan," kata Ida.

              Hasil kesepakatan itu sendiri harus dilaporkan kepada Dinas Ketenagakerjaan di daerah masing-
              masing.  Ida  memastikan  bahwa  kesepakatan  antara  perusahaan  dan  buruh  itu  tidak
              menghilangkan kewajiban pengusaha untuk membayarkan THR 2021.

              5.  Kepastian  hukum  THR  2021  Untuk  memberikan  kepastian  hukum  dan  mengantisipasi
              timbulnya  keluhan  maka  para  kepala  daerah  diminta  untuk  menegakkan  hukum  sesuai
              kewenangan     dengan     memperhatikan     rekomendasi     hasil   pemeriksaan    pengawas
              ketenagakerjaan.

              Para kepala daerah juga diminta untuk membentuk pos komando pelaksanaan THR 2021 dan
              melaporkan data pelaksanaan THR 2021 serta tindak lanjutnya kepada Kemenaker.

              Kemenaker juga telah membentuk satuan tugas pelayanan konsultasi dan penegakan hukum
              pelaksanaan THR 2021. (CAESAR AKBAR | ANTARA)





                                                           110
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116