Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 118

Lalu, kecelakaan yang terjadi pada saat waktu kerja dan waktu istirahat kerja karena melakukan
              hal-hal penting dan/atau mendesak atas seizin atau sepengetahuan pemberi kerja, meninggal
              dunia mendadak akibat kerja, dan sebagainya.

              Apabila terjadi kondisi tersebut, maka pemberi kerja wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja
              atau Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang menimpa pekerja nya pada BPJS Ketenagakerjaan dan
              Dinas Provinsi atau unit pengawasan ketenagakerjaan setempat.

              Laporan  tersebut disampaikan  dalam  jangka  waktu  paling  lama  2 x  24  jam  sejak  terjadinya
              kecelakaan kerja atau sejak didiagnosa PAK.

              "Laporan sebagaimana dimaksud merupakan laporan tahap I dan dibuat dengan menggunakan
              formulir kecelakaan kerja tahap I sebagaimana diatur dalam Peraturan BPJS Ketenagakerjaan,"
              bunyi aturan itu, dikutip Selasa (13/4).

              Selanjutnya,  BPJS  Ketenagakerjaan  melakukan  pemeriksaan  dan  membuat  kesimpulan
              mengenai kecelakaan kerja atau PAK yang dilaporkan pemberi kerja. Waktunya, paling lama 30
              hari sejak laporan tahap I diterima.

              Kesimpulan BPJS Ketenagakerjaan mengenai kecelakaan kerja atau PAK diberitahukan kepada
              Dinas Provinsi atau unit pengawasan ketenagakerjaan setempat, paling lama tanggal 15 bulan
              berikutnya.

              "Jika  hasil  kesimpulan  sebagaimana  dimaksud  merupakan  kecelakaan  kerja  atau  PAK,  BPJS
              Ketenagakerjaan  memberikan  manfaat  pelayanan  kesehatan  JKK  di  fasilitas  kesehatan  yang
              bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan," bunyi aturan itu.

              Namun, apabila hasil kesimpulan bukan merupakan kecelakaan kerja atau bukan PAK maka BPJS
              Ketenagakerjaan memberitahukan kepada Dinas Provinsi atau unit pengawasan ketenagakerjaan
              setempat, paling lama satu hari kerja sejak kesimpulan dibuat.

              Sementara  itu,  Pasal  22  mengatur  pelaporan  dan  penetapan  pemberian  JKM  bagi  PPU  alias
              pekerja . Aturan itu menyatakan pemberi kerja atau ahli waris PPU melaporkan dan mengajukan
              permohonan manfaat JKM kepada BPJS Ketenagakerjaan dengan melampirkan dokumen.

              Meliputi, kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan, KTP atau kartu identitas lainnya dari ahli waris,
              kartu keluarga, surat keterangan kematian dari pejabat yang berwenang, dan surat keterangan
              ahli waris dari pejabat yang berwenang.
              Selanjutnya,  setelah  menerima  laporan  dan  pengajuan  manfaat  JKM,  BPJS  Ketenagakerjaan
              melakukan verifikasi terhadap dokumen pengajuan manfaat JKM.

              "Apabila permohonan pengajuan manfaat JKM dan dokumen telah diterima secara lengkap dan
              benar, BPJS Ketenagakerjaan membayarkan manfaat JKM kepada ahli waris PPU paling lama
              tiga hari kerja sejak diterimanya permohonan pengajuan manfaat JKM," bunyi ketentuan itu.

              Apabila  hasil  pemeriksaan  merupakan  kasus  kematian,  BPJS  Ketenagakerjaan  membayar
              manfaat JKM kepada ahli waris PPU paling lama tiga hari kerja sejak selesainya pemeriksaan.

              (wel/sfr).








                                                           117
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123