Page 276 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 276

Hal ini tertuang dalam surat edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HK.04/VI/2021 tentang
              Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di
              Perusahaan.

              "Isi surat edaran Menaker juga memuat kemudahan bagi perusahaan yang masih terdampak
              Covid-19.  Di  mana  nilai  THR  dan  sistem  pembayarannya  harus  dirundingkan  secara  bipartit
              dengan serikat pekerja dan/atau perwakilan buruh jika di perusahan tidak ada serikat pekerja,"
              ujarnya dalam keterangannya, Senin (12/4).

              Namun demikian, tegas Said Iqbal, ketidakmampuan perusahaan tidak boleh menjadi alasan
              untuk tidak membayar THR. Bagi pengusaha yang tidak mempu, paling lambat H-1 sebelum hari
              raya harus sudah menyelesaikan pembayaran THR.

              "Dalam  perundingan  itu,  perusahaan  yang  terdampak  Covid-19  wajib  membuktikan
              ketidakmampuannya kepada buruh, dengan berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan
              yang transparan," lanjutnya.
              Ia melanjutkan, pihaknya dan buruh Indonesia meminta Kemnaker untuk bersikap tegas dalam
              penegakkan aturan sebagaimana isi surat edaran Menaker. "Jangan ada lagi perusahaan yang
              membayar THR dicicil dan tidak lunas hingga akhir Desember tahun berjalan. Karena faktanya,
              banyak perusahaan yang belum melunasi THR tahun 2020," imbuhnya.
              Ia menambahkan, pihaknya juga mendesak Menaker untuk meningkatkan peran posko THRnya
              dengan pro aktif melalui Dinas Tenaga Kerja di daerah memeriksa apakah pengusaha sudah
              membayar THR 2021 atau belum. "Sehingga surat edaran Menaker tersebut memiliki dampak
              low inforcement. Tidak hanya rule of the game saja," ucapnya.

              Menurutnya, THR akan meningkatkan daya beli dan akhirnya meningkatkan konsumsi. Bahkan
              diperkirakan akan terjadi ekonomi perburuhan dari uang THR yang berputar. Ketika konsumsi
              meningkat, akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menuju positif. "Rp 230 triliun atau 10
              persen dari APBN. Sungguh besar nilainya," pungkasnya.






































                                                           275
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281