Page 308 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 308
Hal itu disampaikan Presiden Konfederasi Serikat pekerja Indonesia ( KSPI ) Said Iqbal dalam
keterangan tertulis yang diterima Senin (12/4/2021).
Menurut Said, pemerintah harus menerapkan aturan berdasarkan surat edaran Menteri
Ketenagakerjaan (Menaker) Nomor M/6/HK.04/VI/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian
Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Terlebih dalam surat edaran tersebut, lanjut Said, pemerintah masih memberi kemudahan pada
perusahaan ihwal pemberian THR.
"Isi surat edaran Menaker juga memuat kemudahan bagi perusahaan yang masih terdampak
Covid-19. Dimana nilai THR, dan sistem pembayarannya harus dirundingkan secara bipartite
dengan serikat pekerja dan perwaikilan buruh jika perusahaan tidak ada serikat pekerja," jelas
Said.
Dalam surat edaran itu, disebutkan perusahaan dapat berunding dengan serikat pekerja dan
perwakilan buruh jika tidak bisa membayarkan THR sesuai ketentuan.
"Dalam perundingan itu, perusahaan yang terdampak Covid-19 wajib membuktikan
ketidakmampuannya kepada buruh, dengan berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan
yang transparan," lanjut Said.
Namun Said menegaskan, ketidakmampuan perusahaan tidak boleh menjadi alasan utama tak
membayarkan THR.
"Bagi pengusaha yang tidak mampu, paling lambat H-1 sebelum Hari Raya harus sudah
menyelesaikan pembayaran THR," tegas dia.
Said meminta pemerintah tegas dengan kebijakan pemberian THR, sebab menurut dia, hingga
saat ini masih banyak perusahaan yang belum melunasi THR tahun 2020 pada para pekerjanya.
Selain itu, Said juga mendesak pemerintah meningkatkan peran posko THR dengan melakukan
pengawasan aktif melalui Dinas Tenaga Kerja di tiap-tiap daerah.
Pemberian THR yang sesuai dengan ketentuan, sambung Said, dapat meningkatkan ekonomi
Indonesia.
"THR akan meningkatkan daya beli dan akhirnya meningkatkan konsumsi. Bahkan diperkirakan
akan terjadi peningkatan ekonomi dari uang THR yang berputar, yakni sebesar Rp 230 triliun
atau 10 persen dari APBN. Sungguh besar nilainya," pungkas dia.
Sebagai informasi Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut pada 2021 THR wajib
dibayarkan penuh kepada pekerja dan buruh.
Hal itu berbeda dengan tahun 2020 dimana pengusaha diberi kelonggaran pemberian THR
dengan alasan kelangsungan usaha.
Adapun dalam surat edaran Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Nomor M/6/HK.04/VI/2021
tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi
Pekerja/Buruh di Perusahaan disebutkan pemerintah daerah yakni gubernur, bupati dan wali
kota harus mengambil empat langkah untuk perusahaan yang masih terdampak pandemi Covid-
19 dan berakibat tidak mampu memberikan THR keagamaan 2021 yaitu :
1. Memberikan solusi dengan mewajibkan pengusaha melakukan dialog dengan pekerja/buruh
untuk mencapai kesepakatan, yang dilaksanakan secara kekeluargaan dengan itikad baik.
Kesepatakan tersebut tertulis yang memuat waktu pembayaran THR Keagamaan dengan syarat
307