Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 33

"Kebijakan  yang  diterapkan  untuk  buruhnya  tidak  seindah  keuntungan  bisnis  yang  dicapai,"
              demikian keterangan resmi dari para pekerja yang diterima Tempo di Jakarta, Senin, 12 April
              2021.

              Sejumlah pekerja yang melancarkan protes ini tergabung dalam Solidaritas Perjuangan  Buruh
              Indonesia  (SPBI)  SB  PT  Fast  Food  Indonesia  Tbk.  Fast  Food  tak  lain  adalah  pemegang  hak
              waralaba tunggal untuk merek KFC di Indonesia.

              Dalam  keterangan  tersebut,  para  pekerja  menyebut  perusahaan  mengeluarkan  sejumlah
              kebijakan dengan alasan pandemi Covid-19 pada April 2020. Di antaranya seperti pemotongan
              upah  dan  hold  upah, membayar THR tidak sesuai dengan ketentuan Perjanjian Kerja Bersama
              (PKB) KFC, serta menunda pembayaran upah lembur buruh.

              Akibat dari kebijakan ini, para pegawai KFC disebut mendapatkan upah jauh di bawah Upah
              Minimum Kota/Kabupaten (UMK) yang berlaku pada tahun 2020. Menurut para pekerja, berbagai
              kebijakan ini juga dilakukan tanpa persetujuan buruh dan merupakan bentuk pelanggaran pada
              UU Ketenagakerjaan.

              Tak sampai di situ, para pekerja menyebut perusahaan juga mengeluarkan kebijakan penundaan
              pembayaran tunjangan kelahiran, kematian, pernikahan, dan penghargaan masa kerja. Padahal,
              kebijakan ini sudah dituangkan dalam PKB.
              Berbagai situasi ini, kata mereka, telah dialami seluruh pekerja KFC dengan durasi waktu hampir
              setahun sejak pandemi Covid-19. "Hingga hari ini belum ada kejelasan, kapan semua ini akan
              dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja," tulis para pekerja di SPBI ini.

              Tempo mengkonfirmasi berbagai protes yang dilancarkan tersebut kepada Direktur Fast Food
              Indonesia  Justinus  Dalimin  Juwono.  Justinus  tidak  merinci  apakah  berbagai  kejadian  yang
              disampaikan oleh para pekerja ini benar terjadi di lapangan.

              Ia  hanya  mengatakan  bahwa  semuanya  telah  didiskusikan  dan  disepakati  bersama  dengan
              serikat  pekerja  mereka  yang  bernama  SPFFI.  "Apa-apa  yang  harus  kami  jalankan  untuk
              mencapai kesepakatan hal-hal tersebut, sejak Januari 2021," kata dia.

              Ia  juga  enggan  merinci  hasil  kesepakatan  dengan  SPFFI.  "Intinya  sudah  didiskusikan  atau
              disepekati bersama dengan SPFFI, karena SPFFI adalah yang mewakili terbesar dari karyawan
              KFC," ujarnya.

              Antony  Matondang,  salah  satu  koordinator  SPBI  membenarkan  adanya  kesepakatan  pada
              Januari 2021 ini. Tapi hanya SPFFI saja yang sepakat dengan manajemen untuk pemotongan
              upah dan lain-lain, sementara SPBI tidak. Menurut dia, SPFFI dan SPBI adalah dua kelompok
              yang berbeda di tubuh karyawan KFC.

              Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan sudah menerima audiensi dari Antony dan kawan-
              kawan  pada  hari  yang  sama,  Senin,  12  April  2021.  Sehingga,  kementerian  akan  melakukan
              sejumlah upaya untuk menyelesaikan masalah ini.

              "Semoga  dicarikan  titik  temunya,"  kata  Direktur  Pengupahan  Direktorat  Jenderal  Pembinaan
              Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kemenaker, Dinar Titus Jogaswitan.









                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38