Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 43

6. Pengusaha Bisa Bayar THR H-1, Tapi Wajib Buka Laporan Keuangan  Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan, perusahaan yang tidak mampu membayar Tunjangan
              Hari Raya (THR) Keagamaan secara tepat waktu pada H-7 Idul Fitri 2021 akibat dampak pandemi
              Covid-19 bisa mendapat kelonggaran. Tentunya sesuai dengan kesepakatan bersama buruh atau
              pekerja.

              Hal ini diatur dalam Surat Edaran Menaker RI Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan
              Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan tahun 2021 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan yang
              dikeluarkan per 12 April 2021 dan ditujukan kepada para kepala daerah.

              "Pengusaha  yang  tidak  mampu  membayar  THR  Keagamaan  agar  melakukan  dialog  dengan
              pekerja atau buruh untuk mencapai kesepakatan," ungkap Ida Fauziyah dalam acara konferensi
              pers tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021, Senin (12/4/2021).

              Ida bilang, kesepakatan yang dicapai dengan dialog birpartit sendiri harus dilaksanakan secara
              kekeluargaan. Kemudian harus disertai itikad baik antara kedua belah pihak.
              "(Hasil)  kesepakatan dibuat  secara  tertulis  mengenai  waktu  pembayaran  THR dengan paling
              lambat dibayar sebelum hari raya keagamaan tahun 2021 atau H-1," imbuhnya.

              Dia  menambahkan,  kesepakatan  itu  sendiri  harus  dilakukan  berdasarkan  laporan  keuangan
              internal perusahaan yang transparan. "Laporan keuangan perusahaan yang benar adalah dua
              tahun terakhir," terangnya.

              Selain  itu,  kesepakatan  ini  dipastikan  tidak  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  untuk
              membayar  THR  Keagamaan  tahun  2021  kepada  pekerja  atau  buruh  dengan  besaran  sesuai
              ketentuan  peraturan  perundang-undangan.  Sehingga  buruh  tetap  menerima  haknya  untuk
              mendapatkan THR Keagamaan secara utuh.

              7.  Sanksi  Denda  Menunggu  Pengusaha  yang  Telat  Bayar  THR    Perusahaan  tak  boleh  telat
              membayar  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  Keagamaan  pada  H-7  Idul  Fitri  2021.  Menteri
              Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  memastikan  akan  memberikan  sanksi  administrasi
              hingga denda kepada perusahaan yang tidak melaksanakan aturan tersebut.

              Terkait denda, perusahaan diwajibkan membayar 5 persen dari nilai THR yang harus dibayarkan
              kepada pekerja atau buruh. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan
              Menteri  Ketenagakerjaan  (Permenaker)  Nomor  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya
              Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              "Denda  5  persen  dari  total  THR  harus  dibayarkan  saat  berakhirnya  batas  waktu  kewajiban
              pengusaha untuk membayar," ucapnya dalam acara konferensi pers tentang Tunjangan Hari
              Raya Keagamaan Tahun 2021, Senin (12/4/2021).

              Menaker  Ida  menambahkan,  pembayaran  denda  5  persen  tersebut  juga  tak  serta  merta
              menghapus kewajiban perusahaan untuk membayarkan THR Keagamaan kepada pekerja atau
              buruh. Sehingga perusahaan tetap harus memenuhi kewajibannya untuk memberikan THR.

              Sedangkan  terkait  dengan  sanksi  administratif  bagi  perusahaan  yang  tidak  membayar  THR
              keagamaan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan akan merujuk peraturan pemerintah
              Nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan pasal 9 ayat 1 dan 2. Menaker Ida bilang, pemberian
              sanksi sendiri akan dilakukan secara bertahap.

              "Sanksi administratif tersebut yang pertama berupa poin a: teguran tertulis, poin b: pembatasan
              kegiatan usaha, poin c: penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi, dan poin
              d: pembekuan kegiatan usaha," bebernya.


                                                           42
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48