Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2021
P. 136
13.720 PEKERJA MIGRAN PULANG KE JATIM, 182 ORANG POSITIF COVID-19
SURABAYA, - Jumlah pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tiba di Jawa Timur
hingga hari, Selasa (15/6/2021) yakni sebanyak 13.720 orang.
Hal itu diungkapkan Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya,
Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara.
"Hingga saat ini, data di Relawan Pendamping RSLI setidaknya sudah 13.720 PMI masuk Jatim,"
kata Nalendra dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).
Dari jumlah itu, Nalendra menyebut, TKI yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dirawat di RSLI
ada sebanyak 182 orang.
"118 orang sudah sembuh, dan 64 orang TKI masih dirawat di RSLI," ujar Nalendra.
Ribuan TKI yang pulang ke Jatim tersebut berasal dari Malaysia, Singapura, Hongkong dan
Brunei.
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email Bahkan, kata Nalendra, RSLI saat ini juga sudah mulai menerima pasien dari
tempat kerja di Taiwan, Amerika, Jepang, dan Turki.
"Artinya gelombang kedatangan dari Timur Tengah sudah mulai masuk, dan tetap perlu
diwaspadai," kata Nalendra.
SHUTTERSTOCK/irem01 Ilustrasi isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan virus
corona yang menyebabkan Covid-19.
Diisolasi minimal 14 hari Menurut Nalendra, sesuai Peraturan Kemenkes terbaru, TKI yang positif
Covid-19 akan dilakukan penyembuhan dan isolasi minimal 14 hari.
"Itu tegantung kondisinya (termasuk tes PCR negatif) dan akan dinyatakan sembuh dalam
kewenangan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) RSLI," kata Nalendra.
Ia menambahkan, pandemi Covid-19 belum berakhir dan ada indikasi menuju second waf e
(serangan gelombang kedua).
Karena itu, semua pihak harus bahu-membahu mengatasi laju penyebaran Covid-19 di Jatim.
Ia menyampaikan, edukasi kepada masyarakat tentang pemahaman Covid-19 harus terus
dijalankan, baik oleh pemerintah, pemuka agama, dan tokoh masyarakat.
"Kami minta peran masyarakat, berbagai kelompok, pemuka agama, tokoh masyarakat dan
potensi yang ada di berbagai kalangan, termasuk kawan-kawan media untuk turut serta
membantu memberikan informasi dan edukasi bagi masyarakat dalam memahami dan
menanggulangi Covid-19," tutur Nalendra.
135