Page 156 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2020
P. 156

Salah satu program yang menjadi prioritas Kementerian PUPR adalah melalui Program Padat
              Karya Tunai (cash for work) yang dilaksanakan di 23.392 lokasi di seluruh Indonesia.
              Dari pagu belanja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2020 sebesar
              Rp85,70  triliun,  hingga akhir  Agustus  ini telah  terealisasi  sebesar  Rp41,17  triliun  atau  48.13
              persen.

              Menteri  PUPR  Basuki  Hadimuljono  mengatakan,  pagu  anggaran  Kementerian  PUPR  sebesar
              Rp85,70 triliun tersebut setelah dilakukan realokasi anggaaran penanganan COVID-19 sebesar
              Rp.44,58 triliun dari pagu semula Rp120,2 triliun.

              Dalam perjalanan, terdapat tambahan pagu sebesar Rp1,67 triliun untuk mendukung program
              Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Program Prioritas Nasional, pengembangan food estate, dan
              Kawasan Industri. Selain itu terdapat tambahan pagu dari sumber luncuran Pinjaman dan Hibah
              Luar Negeri (PHLN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp84,02 triliun.

              "Dari total Rp1,67 Triliun tersebut, kami alokasikan pagu untuk mendukung program Pemulihan
              Ekonomi Nasional Rp1,362 triliun, Program Prioritas Nasional (seperti pengadaan tanah di KSPN
              dan  pembangunan  MCK  di  lingkungan  Pesantren)  Rp188  miliar,  dan  untuk  mendukung
              pengembangan food estate di Kalteng dan kawasan industri sebesar Rp125 miliar," kata Basuki.

              Menurut  dia,  tercatat  hingga  akhir  Agustus  tahun  2020,  penyerapan  keuangan  Kementerian
              PUPR sebesar 48,13 persen atau senilai Rp41,17 triliun dari total pagu TA 2020 sebesar Rp85,70
              triliun. Sementara untuk progres fisik mencapai 48,15 persen.

              Basuki  juga  melaporkan  prognosis  penyerapan  keuangan  terhadap  DIPA  Kementerian  PUPR
              tahun 2020 sebesar Rp83,62 triliun atau 97,58 persen dari keseluruhan pagu Rp85,70 triliun.
              Perkiraan sisa anggaran sebesar Rp2,08 triliun atau 2,42 persen terdiri atas belanja pegawai,
              sisa loan, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang tidak bisa diserap.

              Anggaran  Kementerian  PUPR  sebesar  Rp85,70  triliun  tersebut  dialokasikan  sesuai  prioritas
              belanja untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air sebesar Rp28,5 triliun, konektivitas
              sebesar Rp29,6 triliun, permukiman sebesar Rp16,7 triliun, perumahan sebesar Rp7,9 triliun,
              SIBB, BK, PI sebesar Rp2,9 triliun.

              .






























                                                           155
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161