Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2020
P. 96

Polemik soal omnibus law ini bahkan berhasil membuat para pekerja turun ke jalan.



              POLEMIK OMNIBUS LAW, KETUA DPC SOLO SERIKAT PEKERJA NASIONAL
              SINGGUNG NASIB PEGAWAI KONTRAK

              Dalam beberapa waktu terakhir, omnibus law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja
              masih menjadi perdebatan di tingkat nasional.

              Polemik soal omnibus law ini bahkan berhasil membuat para pekerja turun ke jalan.

              Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah membatalkan RUU omnibus law yang dianggap
              merugikan para pekerja.

              Terkait  dengan  hal  itu,  Ketua  DPC  Solo  Serikat  Pekerja  Nasional,    Muhammad  Sholihuddin
              memberikan tanggapannya.

              Dalam diskusi Panggung Demokrasi yang disiarkan langsung di kanal YouTube Tribunnews.com,
              Sholihuddin menjelaskan, mengapa omnibus law ditolak keras oleh para pekerja.


              Menurut Sholihuddin, satu di antara poin yang menjadi persoalan dari omnibus law adalah nasib
              kejelasan pekerja.

              Kawal Omnibus Law Cipta Kerja, DPR RI Bentuk Tim Perumus Bersama Serikat Pekerja  Pimpinan
              DPR dan Baleg Temui Massa Buruh Tolak Omnibus Law Cipta Kerja  Ia kemudian menyinggung
              soal nasib Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau pegawai kontrak.

              Sholihuddin menjelaskan, dalam omnibus law tersebut tidak ada batasan untuk pegawai kontrak.

              "Jadi  di  sini  untuk  PKWT  ini  tidak  ada  batasannya,  misalnya,  saya  masuk  kerja  di  suatu
              perusahaan  di  situ  kita  dijadikan  PKWT  ini  bisa  diperpanjang  sepanjang-panjangnya,  bisa
              selama-lamanya."  "Sehingga kita tidak ada kejelasan apakah kita bisa jadi karyawan tetap atau
              tidak."  "Sedangkan kalau berdasarkan ketentuan Undang-Undnag PKWT hak-hak normatif tidak
              mendapatkan, sehingga otomatis supplementalsecurity income itu tidak ada kejelasan," papar
              Sholihuddin.
              Ia mengatakan, sebenarnya pihaknya telah menyampaikan terkait dengan omnibus law ini ke
              pemerintah dan DPR berulang kali.

              "Jalan kami tinggal kita mendorong ke fraksi-fraksi dan stakeholder yang ada untuk menolak
              omnibus law," paparnya.

              Namun,  selain  menolak  omnibus  law,  Sholihuddin  menjelaskan,  pihaknya  juga  mempunyai
              resolusi untuk penguatan UU yang ada.

              "Dari  kami  resolusi  ada  lima  Undang-Undang,  sehingga  dari  lima  Undang-Undang  itu  bisa
              menguntungkan pekerja dan pengusaha."  "Intinya kami dari serikat pekerja nasional tarik aja
              omnibus law dari prolegnas," tegasnya.

              Apa Itu  Omnibus Law  ?  Dikutip laman resmi DPR RI dari  Kontan.co,id  , istilah omnibus berasal
              dari bahasa latin yang berasal dari bahasa latin yang berarti untuk semuanya.

              Sementara makna omnibus law artinya satu undang-undang yang sekaligus merevisi beberapa
              undang-undang untuk menyasar isu besar di sebuah negara.


              Omnibus law yang dikenal dengan UU sapu jagat ini dimaksudkan untuk merampingkan dan
              menyederhanakan berbagai regulasi agar lebih tepat sasaran.
                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101