Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 DESEMBER 2020
P. 110
Judul Taiwan Larang Sementara Pekerja Asal Indonesia Memasuki Negaranya
Selama Dua Pekan, Berlaku Mulai 4 Desember
Nama Media rmol.id
Newstrend Pembatasan Pengiriman PMI ke Taiwan
Halaman/URL https://dunia.rmol.id/read/2020/12/01/463726/taiwan-larang-
sementara-pekerja-asal-indonesia-memasuki-negaranya-selama-dua-
pekan-berlaku-mulai-4-desember
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-12-01 16:54:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan memutuskan bahwa semua pekerja migran yang
berasal Indonesia akan dilarang memasuki negara itu selama dua minggu mulai Jumat (4/12)
mendatang.
Pengumuman itu disampaikan CECC dalam konferensi pers pada Senin (30/11) sore waktu
setempat. Mereka mengumumkan 24 kasus virus corona baru yang diimpor, 20 di antaranya
adalah warga negara Indonesia yang akan bekerja di Taiwan. Akibatnya, mereka memutuskan
untuk memberlakukan larangan masuk sementara bagi semua pekerja migran Indonesia antara
4 hingga 17 Desember.
TAIWAN LARANG SEMENTARA PEKERJA ASAL INDONESIA MEMASUKI NEGARANYA
SELAMA DUA PEKAN, BERLAKU MULAI 4 DESEMBER
Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan memutuskan bahwa semua pekerja migran yang
berasal Indonesia akan dilarang memasuki negara itu selama dua minggu mulai Jumat (4/12)
mendatang.
Berita terkait Debat Sengit Soal Impor, Usus Babi Pun Beterbangan Di Gedung Parlemen Taiwan
Teman Sejati, Taiwan Berbagi Teknik Bertani Dengan Petani Indonesia Selama 44 Tahun
Memata-matai China, Profesor Taiwan Dijerat Empat tahun Penjara
Pengumuman itu disampaikan CECC dalam konferensi pers pada Senin (30/11) sore waktu
setempat. Mereka mengumumkan 24 kasus virus corona baru yang diimpor, 20 di antaranya
adalah warga negara Indonesia yang akan bekerja di Taiwan. Akibatnya, mereka memutuskan
untuk memberlakukan larangan masuk sementara bagi semua pekerja migran Indonesia antara
4 hingga 17 Desember.
CECC mengatakan pihaknya akan memutuskan apakah akan melanjutkan tindakan pada 18
Desember, tergantung pada situasi pandemi di Indonesia saat itu. Ditambahkan bahwa jumlah
109