Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 DESEMBER 2020
P. 59

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ketua Umum DPN Apindo, Hariyadi B. Sukamdani.
              Ia mengatakan, mengenai masalah industri 4.0 yang juga risiko otomatisasinya cukup besar dari
              jumlah pekerja sangat signifikan, yaitu 60 persen di sektor manufaktur dan bahan pangan.

              "Dan  Organisasi  Buruh  Dunia  (ILO)  juga  memperkirakan  60  persen  di  sektor  otomotif  akan
              terkena dampak yang cukup signifikan," bebernya.

              Talenta yang sangat banyak dengan tantangan digitalisasi di masa depan sering tak seimbang
              dengan  kemauan  perusahaan  dalam  berinvestasi  pada  karyawannya.  "World  Bank
              menyampaikan di Indonesia hanya 4.7 persen perusahaan yang memberikan pelatihan formal.
              Ini persoalannya di masalah anggaran ya," jelas Hariyadi.
              Ia pun menilai pemerintah harus lebih fokus lagi memanfaatkan program pemagangan serta
              Balai Latihan Kerja (BLK) agar para SDM siap masuk ke dunia usaha. "Kami melihat bahwa
              pemerintah telah memiliki banyak sekali sarana dan prasarana bahkan gedung dan sebagainya,
              tapi memang kurang teroptimalisasi. Kita berharap ke depan BLK (Balai Latihan Kerja) ini bisa
              menjadi sarana kita untuk memicu keterampilan dari tenaga kerja kita," terangnya.

              Dalam  mendukung  angkatan  kerja  baru  dan  industri  4.0,  Kementerian  Komunikasi  dan
              Informatika  telah  lama  menyiapkan  sarana  digital  bagi  talenta  muda.  "Kemenkominfo
              mempunyai berbagai macam pelatihan kewirausahaan digital atau digital dan juga pelatihan
              digital  UMKM,"  ungkap  Rosarita  Niken  Widiastuti,  Staf  Khusus  Kementerian  Komunikasi  dan
              Informatika Bidang IKP, Transformasi Digital, dan Hubungan Antar Lembaga dalam forum yang
              sama.

              Program ini pun berhasil mengalihkan hampir 5 juta UMKM menuju digitalisasi. "Kami melakukan
              pendampingan melalui grebek pasar, ini membantu masyarakat kecil khususnya UMKM untuk
              berjualan dari daring. Pemerintah tidak ingin marketplace hanya diisi produk dari luar negeri,"
              tutur Niken.

              Pada  2021,  Kementerian  Kominfo  menargetkan  60.000  beasiswa  digital  yang  meliputi  cyber
              security,  cloud  computing,  big  data  analysis,  artificial  intelligence,  IOT,  robotics  dan  digital
              business.


































                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64