Page 187 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MEI 2021
P. 187
PT Hero Supermarket Tbk, memaksimalkan mekanisme bipartit secara transparan dengan
melibatkan Serikat Pekerja PT Hero Supermarket.
"Kami berharap kiranya masih terbuka kesempatan untuk dapat tetap mempekerjakan pekerja
Giant di unit bisnis PT Hero Supermarket yang lainnya," kata Presiden Aspek Indonesia Mirah
Sumirat dalam siaran pers, Kamis malam, 27 Mei 2021.
Mirah Sumirat juga mengingatkan manajemen PT Hero Supermarket untuk tetap menghormati
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang sudah disepakati bersama Serikat Pekerja Hero
Supermarket, dan tidak menggunakan Undang Undang Cipta Kerja.
Pasalnya, menurut Mirah, Undang-undang Cipta Kerja sesungguhnya hanya mengatur ketentuan
minimum. Sedangkan PKB dapat memberikan lebih baik di atas Undang Undang dan mengikat
para pihak, baik manajemen maupun pekerja. Selain itu, ia menilai manajemen perlu
memberikan apresiasi lebih kepada para pekerjanya yang telah memiliki masa kerja belasan
bahkan puluhan tahun mengabdi di PT Hero Supermarket.
Mirah Sumirat juga menegaskan bahwa semakin banyaknya perusahaan yang melakukan PHK
massal perlu menjadi perhatian Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan.
Ia mengatakan stimulus yang selama ini telah banyak diberikan oleh pemerintah kepada
kalangan pengusaha, ternyata tidak efektif untuk dapat menyelamatkan dunia usaha maupun
untuk menyelamatkan nasib para pekerja.
"Omnibus Law Undang Undang Cipta Kerja terbukti tidak mampu memberikan jaminan kepastian
pekerjaan, jaminan kepastian upah dan kepastian jaminan sosial," ujar Mirah. Karena itu, ia
menilai pemerintah perlu untuk membatalkan kluster ketenagakerjaan yang ada pada Undang
Undang Cipta Kerja.
Jika tidak, maka akan terjadi tsunami PHK yang berkepanjangan. Hal ini, kata Mirah, akan
berdampak pula pada upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi dan pada upaya mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
186