Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 4

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Said Iqbal mengatakan mogok
              nasional akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Dimulai 6 Oktober dan diakhiri pada 8
              Oktober 2020 saat sidang paripurna di DPR RI.

              "Dalam mogok nasional nanti, kami akan menghentikan proses produksi. Di mana para buruh
              akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing serikat
              pekerja di tingkat perusahaan," ujar Said Iqbal dalam keterangan resmi yang dikutip detikcom,
              Senin (28/9/2020).

              Buruh yang terlibat akan meliputi beberapa sektor industri. Seperti kimia, energi, pertambangan,
              tekstil, garmen, sepatu, otomotif dan komponen, elektronik dan komponen, industri besi dan
              baja, farmasi dan kesehatan, percetakan dan penerbitan, industri pariwisata, industri semen,
              telekomunikasi, pekerja transportasi, pekerja pelabuhan, logistik, perbankan, dan lain-lain.

              Sebelum mogok nasional, buruh juga berencana melakukan aksi unjuk rasa setiap hari yang
              direncanakan dimulai 29 September-8 Oktober 2020. Buruh juga akan melakukan aksi nasional
              serentak di seluruh Indonesia yang direncanakan tanggal 1 Oktober dan 8 Oktober.

              Di  Ibukota,  sasaran  aksi  buruh  adalah  Istana  Negara,  Kantor  Menko  Perekonomian,  Kantor
              Menteri KetenagaKerjaan, dan DPR RI. Sedangkan di daerah, aksi akan dipusatkan di kantor
              Gubernur atau DPRD setempat.

              Said Iqbal menjelaskan alasan pihaknya menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Menurutnya,
              RUU tersebut lebih menguntungkan pengusaha.

              Dia mencontohkan seperti dibebaskannya penggunaan buruh kontrak dan outsourcing di semua
              jenis  pekerjaan  dan  tanpa  batasan  waktu,  dihilangkannya  Upah  Minimum  Sektoral
              Kabupaten/Kota (UMSK), hingga pengurangan nilai pesangon.

              "Sejak awal kami meminta agar pelindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-Undang
              Nomor 13 Tahun 2003 tentang KetenagaKerjaan jangan dikurangi. Tetapi faktanya omnibus law
              mengurangi  hak-hak  buruh  yang  ada  di  dalam  undang-undang  eksisting,"  katanya  dalam
              keterangan resmi yang dikutip detikcom, Senin (28/9/2020).

              Untuk itu, dia meminta kepada DPR RI agar tidak mengesahkannya saat sidang paripurna pada
              8 Oktober mendatang. Saat sidang paripurna berlangsung nanti, puluhan ribu buruh se-Jawa
              direncanakan akan melakukan demonstrasi di Gedung DPR RI.

              Said Iqbal memastikan seruan mogok nasional ini akan diikuti oleh hampir semua serikat pekerja
              di Indonesia. Bahkan tidak menutup kemungkinan buruh yang tidak berserikat pun akan ikut
              melakukan pemogokan.

              "Selain dari buruh, berbagai elemen juga siap untuk melakukan aksi bersama untuk menolak
              Omnibus Law RUU Cipta Kerja adalah mahasiswa, petani, nelayan, masyarakat sipil, masyarakat
              adat, penggiat lingkungan hidup, penggiat HAM, dan lain-lain," ungkapnya.

              (eds/eds).













                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9