Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 63

RUU CIPTAKER CAPAI PROGRES SIGNIFIKAN

              DPR  mengatakan  semua  fraksi  dan  elemen  mendukung  kesepakatan  dalam  klaster
              ketenagaKerjaan yang akhirnya bisa tercapai.

              Despian Nurhidayat

              despian@mediaindonesia.com

              BADAN  Legislasi  (Baleg)  DPR  bersama  pemerintah  telah  menyepakati  sejumlah  poin  dalam
              klaster  ketenagaKerjaan  pada  Rancangan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  (RUU  Ciptaker).  "Soal
              pesangon, upah minimum, dan jaminan kehilangan pekerjaan, semuanya sudah diketuk palu
              dan tuntas dibahas," ungkap anggota Baleg Firman Soebagyo, dalam pernyataan di Jakarta,
              kemarin.

              Ia mengatakan seluruh fraksi di Baleg sudah menyetujui poin-poin tersebut setelah mendapat
              masukan dari elemen terkait, termasuk serikat pekerja dan pengusaha.

              Salah satu poin yang disepakati ialah pesangon yang akhirnya disetujui tetap ada dengan jumlah
              32  kali  gaji.  Perinciannya  sebanyak  23  kali  ditanggung  pemberi  Kerja  atau  pengusaha  dan
              sisanya  ditanggung  pemerintah.  "Ini  seperti  undang-undang  existing,  atau  yang  berlaku
              sekarang. Pesangon tetap 32 kali gaji," kata Firman.

              Ia juga mengapresiasi pembahasan klaster ketenagaKerjaan yang telah mendapatkan masukan
              cukup positif sehingga dapat segera disetujui dalam Rapat Paripurna DPR. "Ini semua hasil Kerja
              sama antara DPR, pemerintah, dan stakeholder termasuk serikat pekerja. Pada akhirnya semua
              fraksi dan elemen mendukung klaster ketenagaKerjaan di RUU Ciptaker ini."

              Dalam kesempatan terpisah, Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas mengatakan poin lainnya
              yang  juga  disetujui  ialah  penetapan  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  yang  dijalankan
              dengan kriteria tertentu.

              Supratman memastikan pemberian UMK akan ditetapkan dengan menyesuaikan tingkat inflasi
              dan tidak dikelompokkan secara sektoral. "RUU ini dirancang untuk menjamin upah yang paling
              tinggi  agar  tidak  turun.  UMK  tetap  ada  dengan  dasar  perhitungan  pertumbuhan  dan  inflasi
              daerah."

              Poin-poin lain yang juga disetujui di klaster ketenagaKerjaan ialah jaminan kehilangan pekerjaan,
              jaminan hari tua. dan jaminan kecelakaan Kerja.

              Semua  jaminan  kehilangan  pekerjaan  itu  telah  disetujui  untuk  tetap  disubsidi  melalui  upah
              dengan menggunakan data BPJS KetenagaKerjaan. Supratman memastikan iuran peserta tetap
              disubsidi dan ditanggung pemerintah dengan realisasi yang bisa diatur sebagai bagian dari iuran
              BPJS KetenagaKerjaan.

              "Status pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT) akan diberi jaminan kepastian dan perlindungan
              untuk para pekerjanya. Ini akan berlaku juga untuk pekerja outsourcing,n kata Supratman.

              Skema dan besaran jaminan kehilangan pekerjaan itu akan diatur pemerintah. Pada dasarnya,
              menurut Supratman, skema tersebut tidak akan banyak berubah dari ketentuan yang berlaku
              saat ini.
              Mogok nasional

              Kesepakatan  yang  dicapai  di  Baleg  ternyata  belum  memuaskan  kalangan  pekerja.  Puluhan
              pimpinan konfederasi dan federasi serikat pekerja berencana menggelar pemogokan nasional
              selama tiga hari berturut-turut.
                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68