Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 MEI 2021
P. 22
kegiatan nonton bersama dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan sebagai
bagian dari menggiatkan menonton aman di bioskop.
"Kami pastikan ke teman-teman bahwa pemerintah hadir untuk memulai gerakan
#KembaliKeBioskop dan memastikan bahwa bioskop itu aman, nyaman dengan penerapan
protokol kesehatan," ujar Menaker Ida Fauziyah di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Ida berupaya upaya untuk meyakinkan serta mengajak masyarakat agar tidak takut kembali
menonton film di bioskop. Menurutnya dengan dibukanya kembali bioskop di seluruh Tanah Air,
setelah sempat terhenti akibat pandemi, menjadi momentum agar industri perfilman nasional
dan para sineas film nasional untuk kembali bangkit.
"Sudah waktunya insan film bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi. Baik melibatkan
seluruh artis, kemudian kru dan juga pihak pengelola gedung bioskop. Itu yang penting untuk
sekarang ini," tegasnya.
Sutradara film 'Tjoet Nja Dhien', Eros Djarot, menyatakan terima kasihnya kepada Menaker Ida
dan para serikat pekerja yang menonton film karyanya. Eros menyakini perfilman Indonesia akan
bangkit, apalagi mendengar dukungan dari Menaker Ida yang dinilai memiliki kepedulian
terhadap dunia perfilman.
"Saya yakin, ainul yaqin, bahkan haqqul yaqin bahwa apa yang dikatakan bukan hanya lips
service, tapi merupakan policy yang sebelum 2024 Insya Allah perfilman Indonesia bisa bangkit
sebangkit-bangkitnya," ujar Eros.
Film 'Tjoet Nja' Dhien' merupakan drama biografi sejarah Indonesia tahun 1988 yang telah
direstorasi kembali di Belanda. Film ini disutradarai oleh Eros Djarot dan dibintangi oleh Christine
Hakim sebagai 'Tjoet Nja Dhien', Piet Burnama sebagai Panglima Laut, Slamet Rahardjo sebagai
Teuku Umar dan juga didukung oleh Rudy Wowor. Film ini meraih 8 Piala Citra di Festival Film
Indonesia (FFI) pada 1988. Selain Film Terbaik, Piala Citra yang dimenangkan juga untuk
kategori Sutradara Terbaik (Erros Djarot), Pemeran Wanita Terbaik (Christine Hakim), Skenario
Terbaik (Erros Djarot), Cerita Asli Terbaik ( Erros Djarot), Tata Sinematografi Terbaik (George
Kamarullah), Tata Artistik Terbaik (Benny Benhardi), dan Tata Musik Terbaik (Idris Sardi).
21

