Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 MEI 2021
P. 31
(27/5/2021). Kedatangan untuk meninjau bagaimana operasional bioskop selama pandemi
Covid-19. Hasilnya, protokol kesehatan (prokes) diterapkan dengan baik di Bioskop.
"Kami pastikan ke teman-teman bahwa pemerintah hadir untuk memulai gerakan
#KembaliKeBioskop dan memastikan bahwa bioskop itu aman, nyaman dengan penerapan
protokol kesehatan," ujar Ida dalam keterangannya.
Atas dasar itu, Ida pun mengajak masyarakat untuk kembali menonton di bioskop. Ini sebagai
bentuk dukungan terhadap industri perfilman nasional yang mengalami penurunan jumlah
penontonnya akibat dihantam pandemi Covid-19.
"Saya juga mengajak, mari kita hargai karya anak bangsa yang luar biasa ini. Kita bangkitkan
perfilman kita. Saya mengajak untuk menonton film 'Tjoet Nha Dhien' ini, tapi tetep dengan
protokol kesehatan," ajak Ida.
Menurut Ida Fauziyah, dengan dibukanya kembali bioskop di seluruh Tanah Air, setelah sempat
terhenti akibat pandemi, menjadi momentum agar industri perfilman nasional dan para sineas
film nasional untuk kembali bangkit.
"Sudah waktunya insan film bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi. Baik melibatkan
seluruh artis, kemudian kru dan juga pihak pengelola gedung bioskop. Itu yang penting untuk
sekarang ini," tegasnya.
Sutradara film 'Tjoet Nja Dhien', Eros Djarot, menyatakan terima kasihnya kepada Ida dan para
serikat pekerja yang menonton film karyanya.
Eros menyakini perfilman Indonesia akan bangkit, apalagi mendengar dukungan dari Menaker
Ida yang dinilai memiliki kepedulian terhadap dunia perfilman.
"Saya yakin, ainul yaqin, bahkan haqqul yaqin bahwa apa yang dikatakan bukan hanya lips
service, tapi merupakan policy yang sebelum 2024 insyaallah perfilman Indonesia bisa bangkit
sebangkit-bangkitnya," ujar Eros.
Film 'Tjoet Nja' Dhien' merupakan drama biografi sejarah Indonesia tahun 1988 yang telah
direstorasi kembali di Belanda. Film ini disutradarai oleh Eros Djarot dan dibintangi oleh Christine
Hakim sebagai 'Tjoet Nja Dhien', Piet Burnama sebagai Panglima Laut, Slamet Rahardjo sebagai
Teuku Umar dan juga didukung oleh Rudy Wowor.
Film ini meraih 8 Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) pada 1988. Selain Film Terbaik, Piala
Citra yang dimenangkan juga untuk kategori Sutradara Terbaik (Erros Djarot), Pemeran Wanita
Terbaik (Christine Hakim), Skenario Terbaik (Erros Djarot), Cerita Asli Terbaik ( Erros Djarot),
Tata Sinematografi Terbaik (George Kamarullah), Tata Artistik Terbaik (Benny Benhardi), dan
Tata Musik Terbaik (Idris Sardi).
30

