Page 173 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 173
MENAKER IDA MINTA DUKUNGAN ILO TANGANI DAMPAK PANDEMI DI SEKTOR
KETENAGAKERJAAN
- Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta dukungan Organisasi Buruh Internasional
(International Labour Organization/ILO) atas berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah
Indonesia dan stakeholders dalam menangani dampak pandemi Covid-19 di sektor
ketenagakerjaan.
"Selama ini Pemerintah telah bekerja sama dengan Pekerja dan pengusaha dalam menangani
dampak pandemi. Namun, dukungan signifikan dari ILO tetap dibutuhkan untuk mendukung apa
yang kami lakukan dalam menangani dampak pandemi ini," kata Menaker Ida, Rabu (9/6).
Dia menjelaskan, dalam upaya membangun dunia kerja terdampak Covid-19, Pemerintah
Indonesia telah menerapkan delapan kebijakan utama. Mulai dari stimulus ekonomi untuk bisnis
hingga program tunjangan bagi pekerja yang diberhentikan. Program ini dilakukan untuk
memfasilitasi 56 juta pekerja formal hingga jaring pengaman sosial bagi lebih dari 70 juta pekerja
informal.
Selain itu, Indonesia telah merevitalisasi UU Ketenagakerjaan melalui Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Tujuannya menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan
meningkatkan investasi asing dan domestik. Menurutnya, dari berbagai kebijakan yang telah
dilakukan Pemerintah, ada tiga pilar penting untuk menavigasi masa depan kerja global.
Pertama, investasi di bidang utama pekerjaan yang layak dan berkelanjutan.
Dia menekankan, konsep pembelajaran seumur hidup harus menjadi bagian integral dari
masyarakat dan investasi swasta untuk mengurangi kesenjangan keterampilan. Apalagi,
keterampilan menjadi hal wajib dalam menghadapi dunia ketenagakerjaan yang semakin
dinamis/fleksibel.
"Dalam upaya mengurangi kesenjangan keterampilan, Pemerintah Indonesia telah melibatkan
dunia usaha dan masyarakat dalam merevitalisasi pusat pelatihan pekerja dan mempersiapkan
kemampuan kerja para pekerja yang memenuhi kebutuhan industri," ucapnya.
Selain mengurangi kesenjangan keterampilan, investasi lain yang penting ialah memperkuat
pembangunan ekonomi pedesaan melalui penyediaan dana desa. "Kami juga telah
mengembangkan Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang bertujuan meningkatkan
kemandirian ekonomi dan standar hidup bagi mantan para pekerja migran dan keluarganya,"
ujarnya.
Kedua, dialog sosial yang inovatif tentang isu-isu yang lebih luas di dunia kerja.
Menaker Ida mengatakan bahwa Indonesia terus memperkuat institusi atau lembaga kerja sama
stakeholder ketenagakerjaan, seperti memperkuat dialog sosial melalui Badan Kerja sama
Tripartit, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Namun demikian, situasi nasional masing-masing negara sangat berpengaruh terhadap pola
dialog sosial yang dibangun antar stakehokder. "Oleh karena itu, pendekatan yang harus
dilakukan tidak boleh diseragamkan atau satu ukuran untuk semua dalam pengorganisasian
dialog sosial, melainkan harus berdasarkan keadaan nasional masing-masing," katanya.
Ketiga, menciptakan kerja sama multilateral antar negara untuk mempromosikan agenda yang
berpusat pada manusia di tingkat internasional. Dia menyatakan bahwa Indonesia menyambut
baik draft dokumen hasil Konferensi Panggilan global untuk bertindak untuk pemulihan yang
berpusat pada manusia dari krisis COVID-19 yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh yang
diilhami dan dipandu oleh Deklarasi Seabad ILO. [azz].
172