Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 82
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta dukungan organisasi buruh dunia International
Labour Organization (ILO) atas berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dan
stakeholders dalam menangani dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan. "Selama
ini Pemerintah telah bekerja sama dengan pekerja dan pengusaha dalam menangani dampak
pandemi. Namun, dukungan signifikan dari ILO tetap dibutuhkan untuk mendukung apa yang
kami lakukan dalam menangani dampak pandemi ini," katanya pada forum Konferensi
Perburuhan Internasional yang digelar secara daring, Senin (7/6/2021).
MENAKER IDA MINTA DUKUNGAN ILO ATAS KEBIJAKANNYA TANGANI DAMPAK
PANDEMI COVID-19
Menaker Ida Minta Dukungan ILO Atas Kebijakannya Tangani Dampak Pandemi Covid-19 Aris
Kurniawan Rabu, 09 Juni 2021 - 17:16 WIB
Menaker meminta dukungan ILO atas berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah
Indonesia dan stakeholders dalam menangani dampak pandemi Covid-19 JAKARTA - Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta dukungan organisasi buruh dunia International Labour
Organization (ILO) atas berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dan
stakeholders dalam menangani dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan.
"Selama ini Pemerintah telah bekerja sama dengan pekerja dan pengusaha dalam menangani
dampak pandemi. Namun, dukungan signifikan dari ILO tetap dibutuhkan untuk mendukung apa
yang kami lakukan dalam menangani dampak pandemi ini," katanya pada forum Konferensi
Perburuhan Internasional yang digelar secara daring, Senin (7/6/2021).
Menaker Ida menjelaskan, dalam upaya membangun dunia kerja terdampak Covid-19,
Pemerintah Indonesia telah menerapkan delapan kebijakan utama. Mulai dari stimulus ekonomi
untuk bisnis hingga program tunjangan bagi pekerja yang diberhentikan. Program ini dilakukan
untuk memfasilitasi 56 juta pekerja formal hingga jaring pengaman sosial bagi lebih dari 70 juta
pekerja informal.
Selain itu, Indonesia telah merevitalisasi UU Ketenagakerjaan melalui Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dengan tujuan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan
meningkatkan investasi asing dan domestik.
Menurutnya, dari berbagai kebijakan yang telah dilakukan Pemerintah, ada tiga pilar penting
untuk menavigasi masa depan kerja global. Pertama, investasi di bidang utama pekerjaan yang
layak dan berkelanjutan.
Ia menekankan, konsep pembelajaran seumur hidup harus menjadi bagian integral dari
masyarakat dan investasi swasta untuk mengurangi kesenjangan keterampilan. Apalagi,
keterampilan menjadi hal wajib dalam menghadapi dunia ketenagakerjaan yang semakin
dinamis/fleksibel.
"Dalam upaya mengurangi kesenjangan keterampilan, Pemerintah Indonesia telah melibatkan
dunia usaha dan masyarakat dalam merevitalisasi pusat pelatihan pekerja dan mempersiapkan
kemampuan kerja para pekerja yang memenuhi kebutuhan industri," kata Menaker.
Selain mengurangi kesenjangan keterampilan, investasi lain yang penting ialah memperkuat
pembangunan ekonomi pedesaan melalui penyediaan dana desa. "Kami juga telah
mengembangkan Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang bertujuan meningkatkan
81