Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 Januari 2021
P. 33

"Beberapa tahun ini ribuan rekan kami buruh pabrik garmen di Jawa Barat yang bekerja di sektor
              padat karya menjadi pengangguran akibat relokasi pabrik ke daerah lain, atau bahkan ditutup,"
              kata Ketua PBGJB Agung melalui pernyataan di Jakarta, Kamis (28/1).

              Menurut Agung, mereka sebenarnya sudah siap untuk mengerahkan ribuan anggota paguyuban
              untuk  melakukan  demonstrasi  agar  aspirasi  mereka  didengar  demi  perjuangan  untuk
              menyambung  periuk  nasi,  untuk  membayar  kontrakan  serta  kehidupan  sehari-hari  untuk
              keluarga.

              "Tapi berhubung kondisi pandemi Covid-19, pihak kepolisian hanya mengijinkan 30-50 orang
              saja  untuk  mengikuti  aksi,  sementara  pihak  Kemenaker  meminta  10orang  perwakilan  untuk
              dialog," katanya.

              Agung mengatakan bahwa ia meminta perhatian dari pemerintah, khususnya kepada para buruh
              di pabrik garmen dengan memperlakukan kebijakan yang lebih berpihak kepada industri padat
              karya yang memperkerjakan ratusan ribu buruh berpendidikan rendah.
              Sementara  itu  Sekretaris  PBGJB  Azizah  mengakui  bahwa  sudah  ribuan  rekan-rekannya  yang
              mengalami PHK akibat pabrik yang tutup akibat tidak mampu menanggung beban Upah Minimum
              Kabupaten (UMK).

              "Kami hanya bisa bekerja di garmen karena pendidikan kami yang rendah dan perusahaan mana
              yang bersedia mempekerjakan kami selain pabrik garmen yang padat karya," katanya.

















































                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38