Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 Januari 2021
P. 41
Judul Awas! Ini 3 Hoaks Pesan Berantai BLT BPJS Ketenagakerjaan di
WhatsApp
Nama Media detik.com
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5352439/awas-ini-3-
hoaks-pesan-berantai-blt-bpjs-ketenagakerjaan-di-whatsapp
Jurnalis Soraya Novika
Tanggal 2021-01-28 20:30:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Beredar sebuah sebuah pesan berantai terkait Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau BLT BPJS
Ketenagakerjaan di grup-grup WhatsApp. Parahnya lagi, informasi yang disampaikan pesan
berantai itu merupakan hoaks dan berbahaya. Sebab, turut mencantumkan link daftar penerima
yang berisiko bisa mencuri siapapun yang mengklik link tersebut.
AWAS! INI 3 HOAKS PESAN BERANTAI BLT BPJS KETENAGAKERJAAN DI
WHATSAPP
Beredar sebuah sebuah pesan berantai terkait Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau BLT BPJS
Ketenagakerjaan di grup-grup WhatsApp. Parahnya lagi, informasi yang disampaikan pesan
berantai itu merupakan hoaks dan berbahaya. Sebab, turut mencantumkan link daftar penerima
yang berisiko bisa mencuri siapapun yang mengklik link tersebut.
Berikut 3 hoaks terkait pesan berantai tersebut:
1. Diberikan untuk Angkatan Kerja 2020-2021
Pesan berantai itu menyampaikan bahwa yang bisa menerima BLT BPJS Ketenagakerjaan adalah
yang bekerja antara tahun 2000 hingga 2021. Nyatanya, pemerintah tidak pernah mematok
angkatan kerja apa saja yang berhak menerima BLT. Selain itu, syarat utamanya bukan
berdasarkan angkatan kerja melainkan kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam pesan berantai itu disebutkan bahwa penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan akan mendapat
bantuan tunai hingga Rp 3,55 juta. Faktanya, dari awal pemerintah hanya mematok bantuan
sebesar Rp 600 ribu per bulan atau Rp 1,2 juta setiap termin.
Pesan berantai itu sampai mencantumkan link daftar lengkap calon penerimanya. Akan tetapi,
perlu diperhatikan jangan sesekali membuka link tersebut karena berisiko bisa mencuri data
pribadi Anda.
40