Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 Januari 2021
P. 77
(PKB) antara Ditjen Binapenta dengan PT. Toba Tenun Sejahtera, di Kabupaten Toba Samosir,
Sumatera Utara, pada hari Kamis (28/1/2020). Ida mengatakan, nota kesepakatan ini
merupakan bagian dari dua program besar Kemnaker untuk pemulihan di sektor pariwisata yaitu
peningkatan keterampilan SDM dan perluasan kesempatan kerja di kawasan pariwisata
setempat.
DICARI 500 RIBU PEKERJA TERAMPIL UNTUK KERJA DI 5 DESTINASI WISATA
PRIORITAS
Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan dapat menyiapkan 500 ribu pekerja terampil di
sektor pariwisata sepanjang tahun 2021. Pekerja terampil diharapkan bisa mendukung
pengembangan 5 destinasi super prioritas di Indonesia yang tengah dibangun.
Hal tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, saat memberikan
sambutan pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding/MoU) antara BBPLK Medan dengan Institut Teknologi Del dan Penandatanganan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Ditjen Binapenta dengan PT. Toba Tenun Sejahtera, di
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, pada hari Kamis (28/1/2020).
Ida mengatakan, nota kesepakatan ini merupakan bagian dari dua program besar Kemnaker
untuk pemulihan di sektor pariwisata yaitu peningkatan keterampilan SDM dan perluasan
kesempatan kerja di kawasan pariwisata setempat.
"Untuk tahun 2021, Kemnaker akan menargetkan akan melatih dan melakukan sertifikasi kepada
500 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata untuk 5 destinasi wisata super prioritas di antaranya
yakni Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Likupang," kata Ida.
Menurutnya, kerja sama antara BBPLK Medan dan Institut Teknologi Del dalam pengembangan
pelatihan berbasis digital ini sangat baik dan akan sangat bermanfaat di era revolusi industri 4.0
yang berbasiskan teknologi digital. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pengembangan
ekosistem digital dan transformasi BLK yang menjadi program unggulan Kemnaker pada tahun
ini.
Ida menambahkan, sektor pariwisata tidak hanya diisi oleh pekerja formal namun juga informal.
Selain itu, terdapat 2 sektor lainnya yaitu kuliner dan kerajinan yang saat ini dianggap potensial.
"Kami punya BLK yang dikelola oleh Pemerintah Pusat, ada juga BLK yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah, dan tentu kami akan terus sinergikan karena tidak sedikit kompetensi SDM
yang harus kita bangun, di samping itu Kami juga punya BLK komunitas, karena banyak BLK
komunitas itu yang jurusannya pariwisata," ujar Ida.
Kemnaker melalui Ditjen Binapenta juga menjalin kerja sama melalui MoU untuk memberikan
bantuan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) kepada Kelompok komunitas tenun Ulos yang
bergabung dalam PT. Toba Tenun Sejahtera. Program tersebut bertujuan untuk membantu
masyarakat pengrajin tenun ulos dalam menghadapi dinamika di masa pandemi saat ini yang
penuh dengan ketidakpastian.
"Saya kira di Medan ini yang bisa didorong yang tradisionalnya yaitu ulos. Sampai kapan pun
juga kain ULOS akan selalu ada di hati bagi masyarakat Batak karena ulos adalah sejarah dari
leluhur," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan,
dalam sambutannya melalui sambungan video, menyampaikan bahwa kerja sama antara
76