Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 106

PP  ini  bertujuan  untuk  memberikan  perlindungan  bagi  peserta,  kelangsungan  usaha  dan
              kesinambungan  penyelenggaraan  program  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  selama  wabah
              corona (Covid-19).



              PEMERINTAH TERBITKAN PP RELAKSASI IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN

              Jakarta -  Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Pemerintah RI (PP) Nomor 49
              Tahun  2020  tentang  Penyesuaian  Iuran    Program  Jaminan  Sosial    Ketenagakerjaan  Selama
              Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), pada hari Senin (31/8/2020)
              lalu. PP ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi peserta, kelangsungan usaha dan
              kesinambungan  penyelenggaraan  program  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  selama  wabah
              corona (Covid-19).

              "PP tersebut diterbitkan supaya perusahaan dan pekerja bisa terus bertahan hingga ekonomi
              nasional pulih yang terpuruk akibat pandemi Covid-19," ujar Menaker Ida di Kemnaker, Jakarta,
              Rabu (8/9/2020).

              Menaker  Ida  menjelaskan,  ada  tiga  jenis  pelonggaran  iuran  BPJS  Ketenagakerjaan  yang
              diterbitkan melalui PP Nomor 49 Tahun 2020 tersebut.

              Pertama,  kelonggaran  batas  waktu  iuran  jaminan  kecelakaan  kerja  (JKK),  iuran  jaminan
              kematian (JKM), iuran jaminan hari tua (JHT), dan iuran  jaminan pensiun  (JP) setiap bulan.
              Semula harus dibayar pada tanggal 15 menjadi tanggal 30 bulan berikutnya. Kedua, keringanan
              iuran JKK dan iuran JKM sebesar 99 persen dari kewajiban iuran setiap bulan.

              Ketiga,  penundaan  pembayaran  sebagian  iuran  JP  sebesar  99  persen  dari  kewajiban  setiap
              bulan.

              "Ketentuan  relaksasi  ini  dimulai  sejak  iuran  program  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  bulan
              Agustus 2020 sampai bulan Januari 2021, " katanya.

              Untuk  memperoleh  relaksasi,  Menaker  Ida  mengatakan  berdasarkan  pasal  13  ayat  (1)
              mensyaratkan pemberi kerja, peserta penerima upah dan peserta bukan penerima upah yang
              mendaftar  sebelum  bulan  Agustus  2020  diberikan  keringanan  iuran  JKK  dan  JKM  setelah
              melunasi iuran tersebut sampai bulan Juli 2020.

              "Dengan  adanya  penyesuaian  iuran  jaminan  sosial  ketenagakerjaan,  hak  peserta  untuk
              memperoleh  manfaat  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  tetap  dilaksanakan  sesuai  ketentuan
              peraturan perundang-undangan," katanya.

              Menurut Menaker Ida, bagi pemberi kerja, peserta penerima upah dan peserta bukan penerima
              upah yang telah melunasi iuran JKK dan JKM di bulan Agustus 2020 atau bulan berikutnya dan
              terdapat  kelebihan,  maka  kelebihan  iuran  JKK  dan  JKM  tersebut  diperhitungkan  untuk
              pembayaran iuran JKK dan iuran JKM berikutnya.

              Menaker  berharap  PP  ini  dapat  memberikan  manfaat  bagi  seluruh  pemangku  kepentingan
              jaminan  sosial    ketenagakerjaan  dan  meringankan  beban  pemberi  kerja  dan  peserta  dalam
              memenuhi kewajiban membayar iuran jaminan sosial ketenagakerjaan selama bencana nonalam
              penyebaran COVID-19.

              "Relaksasi iuran BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat memberikan ruang gerak lebih dalam
              bagi para pengusaha dalam mengalokasikan dana operasional perusahaan, " ujarnya.



                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111