Page 155 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 155

KetenagakerjaanPasalnya, PP tersebut sangat dinantikan oleh para pengusaha sejak pandemi
              Covid-19 melanda Indonesia pada awal Maret 2020.


              PENGUSAHA BERSYUKUR RELAKSASI IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN
              DITERBITKAN

              JAKARTA,  -   Wakil  Ketua  Komite  Ketenagakerjaan  dan  Jaminan  Sosial  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (  Apindo  ) Dipa Susilo mengungkapkan rasa syukurnya mewakili seluruh pengusaha
              atas diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2020, terkait relaksasi  iuran
              BPJS Ketenagakerjaan  .

              Pasalnya, PP tersebut sangat dinantikan oleh para pengusaha sejak pandemi Covid-19 melanda
              Indonesia pada awal Maret 2020.
              "Kita sangat mensyukuri bahwa akhirnya kebijakan ini dikeluarkan. Relaksasi iuran BP Jamsostek
              sudah kita tunggu sejak awal masa pandemi karena dalam masa pandemi Covid-19 secara umum
              daya  tahan  dan  kemampuan  perusahaan  untuk  mengembangkan  semakin  terbatas.  Bahkan
              untuk mampu melanjutkan usaha saja sudah sangat sulit," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/9/2020).

              Menurut Dipa, dengan dikeluarkannya PP relaksasi iuran BPJS Ketenagakerjaan menjadi "angin
              segar" bagi pengusaha.

              Karena mampu mengurangi beban keuangan perusahaan dan mencegah pemutusan hubungan
              kerja (  PHK  ).

              "Kebijakan baru ini menjadi angin segar untuk bisa lebih bernapas lagi bagi perusahaan dalam
              menjalankan usahanya. Semoga kebijakan ini akan diikuti dengan kebijakan-kebijakan lainnya
              yang dapat meringankan beban perusahaan dalam menjalankan usahanya," katanya.

              "Yang  pada  akhirnya  mencegah  terjadinya  PHK  dan  dapat  mengurangi  pengangguran  di
              Indonesia," lanjut Dipa.

              Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan alasan di balik
              tertundanya penerbitan PP iuran tersebut.

              "Kalau disampaikan tadi teman-teman pengusaha menunggu sejak bulan Maret, April, kenapa
              baru turun sekarang? Memang turunnya sekarang, tapi masa relaksasinya lebih panjang. Jadi
              kalau dihitung-hitung sama dalam masa pelaksanaannya itu kira-kira bulan Maret atau April,"
              jelasnya.

              Ida  kembali  menjelaskan,  awalnya  relaksasi  iuran  BPJS  Ketenagakerjaan  ini  hanya  berlaku
              selama tiga bulan saja. Namun, pertimbangan kondisi pandemi Covid-19, maka iuran ini berlaku
              selama 6 bulan.

              "Pada waktu itu kita rencanakan hanya tiga bulan, tapi sekarang relaksasi diberikan selama 6
              bulan. Jadi mundur tapi maju atau maju tapi mundur," katanya.


              Perlu diketahui, PP Nomor 49 Tahun 2020 ini diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada
              31 Agustus 2020.

              Ada sejumlah iuran yang direlaksasi, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian
              (JKM),  dan  Jaminan  Pensiun.  Sedangkan  untuk  Jaminan  Hari  Tua  (JHT)  tidak  mendapat
              kelonggaran.



                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160