Page 153 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 153

Sementara untuk keringanan iuran JKM, bagi peserta penerima upah sebesar 1 persen dikali 0,3
              persen. Atau 0,003 persen per bulan. Dan bagi peserta bukan penerima upah, yakni sebesar 1
              persen dikali Rp 6.800, atau Rp 68 per bulan.

              Namun,  tentu  ada  syarat  yang  harus  dipenuhi  peserta  untuk  mendapatkan  keringanan  ini.
              Merujuk Pasal 13 PP 49/2020, syarat untuk mendapatkan keringanan iuran JKK dan JKM yaitu
              telah melunasi Iuran JKK dan Iuran JKM sampai dengan bulan Juli 2020.

              Sementara  bagi  peserta  yang  mendaftar  setelah  Juli  2020,  syarat  untuk  mendapatkan
              keringanan iuran yakni harus membayar iuran JKK dan JKM pada 2 bulan pertama.

              Nantinya, Peserta Penerima Upah dan Peserta Bukan Penerima Upah diberikan keringanan iuran
              mulai bulan ketiga kepesertaan sampai dengan berakhirnya jangka waktu keringanan iuran JKK
              dan JKM. "Kecuali iuran JKK dan iuran JKM bulan ketiga melewati jangka waktu keringanan iuran
              sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini," seperti dikutip dari PP tersebut.

              Ketentuan ini berlaku bagi Pekerja harian lepas, borongan, dan perjanjian kerja waktu tertentu
              yang  bekerja  pada  Pemberi  Kerja  sektor  usaha jasa  konstruksi.  Dimana  komponen  Upahnya
              didasarkan atas Upah Pekerja, komponen Upah tercantum dan diketahui.

              Sedangkan  untuk  komponen  upah  pekerja  yang  tidak  diketahui  atau  tidak  tercantum,  Iuran
              dihitung dari nilai kontrak kerja konstruksi. Dalam hal ini, jika Pemberi Kerja telah mendaftarkan
              Pekerjanya sebelum bulan Agustus 2O2O, maka diberikan keringanan Iuran JKK dan Iuran JKM
              dengan membayar sebesar 1 persen dari sisa tagihan yang belum dibayarkan.

              Jika Pemberi Kerja mendaftarkan Pekerjanya setelah bulan Juli 2020, maka Pemberi Kerja sektor
              usaha jasa konstruksi harus membayar Iuran JKK dan Iuran JKM untuk tahap pertama.


              Selanjutnya, keringanan akan diberikan untuk Iuran JKK dan JKM tahap kedua dan tahap ketiga.
              "Kecuali pelunasan pembayaran Iuran JKK dan/atau Iuran JKM tahap kedua dan tahap ketiga
              melewati jangka waktu keringanan Iuran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah
              ini," seperti dikutip dari pasal 14 (3).





































                                                           152
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158