Page 200 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 200
Begitu pula ketika Malaysia yang telah menutup aksesnya untuk WNI dan belum membuka
penempatan CPMI. Itu menjadi hak negara yang bersangkutan. "Kita gak bisa maksa. Mungkin
itu kebijakan mereka untuk mengendalikan Covid-19 di negaranya," katanya.
Kabar baiknya, pemerintah saat ini sudah membuka akses untuk penempatan CPMI ke 12
negara. Yakni, Aljazair, Hongkong, Taiwan, Maladewa, Uni Emirat Arab, Polandia, Qatar, Turki,
Jepang, Korea Selatan, Zambia, dan Zimbabwe.
Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmen) Nomor 294 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Penempatan PMI pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Kepmen itu
sekaligus mencabut Kepmen 151/2020 tentang Penundaan Penempatan PMI Selama Pandemi.
Benny mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan para CPMI untuk penempatan
di klaster pertama. Para CPMI sedang menjalani orientasi pra penempatan (OPP) untuk
pemantapan pelatihan terakhir sebelum ditempatkan ke negara yang dituju.
Dikonfirmasi terpisah soal dampak penutupan akses sejumlah negara terhadap CPMI, Menteri
Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan hal senada. Menurut dia, dalam masa
pandemi ini, sebetulnya kebijakan penutupan tidak hanya dilakukan negara luar. Di dalam negeri,
kebijakan yang sama pun diterapkan.
''Indonesia sendiri pada saat merebaknya Covid-19 juga telah mengeluarkan kebijakan
penghentian penempatan (moratorium) sementara untuk penempatan PMI,'' tuturnya. Kebijakan
itu diatur melalui Kepmenaker 151/2020 yang berlaku sejak 20 Maret.
Dia menegaskan, kebijakan tersebut dikeluarkan semata-mata untuk perlindungan terhadap
keselamatan PMI. Selain itu, upaya memutus mata rantai persebaran global Covid-19.
Saksikan video menarik berikut ini: Editor : Ilham Safutra Reporter : mia/tau/c19/ttg .
199