Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 22
Pembebasan itu tidak hanya heboh di media. Menteri ketenagakerjaan, jaksa agung, serta
menteri hukum pun ikut berkomentar. Intinya, pemerintah akan menaruh perhatian serius pada
kasus Mbak Parti. Hukum dan keadilan akan ditegakkan demi kepercayaan publik ke Singapura,
termasuk kepercayaan internasional. Pemerintah akan meninjau seluruh proses penanganan
perkara ini. Semua pihak diminta menunggu hasil pemeriksaan itu.
Drama kepahlawanan Mbak Parti ini berlanjut. Empat hari kemudian pengadilan juga
membebaskan Mbak Parti dari perkara kelima. Yaitu membawa barang-barang yang dianggap
melanggar tadi. Hakim memutuskan barang-barang itu harus segera dikembalikan ke Mbak Parti.
Salah satunya ternyata didapat sebagai doorprize sebuah acara.
Sepanjang seminggu terakhir Mbak Parti, Anil, HOME, Pak Liew jadi pemberitaan yang seru.
Yang disebut terakhir itu menjadi bulan-bulanan medsos. Kelihatannya Mbak Parti belum bisa
segera pulang. Menurut Anil, Mbak Parti akan menuntut ganti rugi kepada Pak Liew. Yakni ganti
rugi untuk hilangnya kesempatan mencari pendapatan selama empat tahun. Nilainya sekitar
80.000 dolar Singapura atau sekitar Rpi miliar.
Itu sebagai bagian dari penegakan hukum. Sedang untuk masa depan Mbak Parti sendiri orang-
orang Singapura sudah urunan lewat HOME. Dalam satu hari saja sudah terkumpul uang sekitar
Rp300 juta.
Belum jelas apa yang akan menimpa Pak Liew. Pelanggarannya begitu nyata -meski kalau di
Indonesia itu biasa saja. Kementerian ketenagakerjaan sudah memberikan peringatan: tidak
seharusnya keluarga Pak Liew menugasi Mbak Parti membersihkan rumah dan kantor Kari Liew
-anak mereka. Itu melanggar kontrak.
Proses penanganan oleh polisi dan jaksa juga akan ditinjau lagi untuk perbaikan lembaga itu.
Kita diminta menunggu. Di Singapura demokrasi memang masih pura-pura, tapi penegakan
hukumnya sangat sungguh-sungguh. (*)
21