Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 25
pengacara yang unik: gelar awalnya insinyur, pengalaman kerjanya di permesinan tapi kemudian
mendalami hukum.
Waktu Mbak Parti dibebaskan oleh pengadilan tinggi itu sebenarnya masih ada satu perkara lagi
yang belum selesai. Mbak Parti baru bebas dari empat tuduhan. Ternyata masih ada satu perkara
lagi yang harus dihadapi. Yakni pelanggaran di bandara itu. Menyangkut barang bawaan.
Itu terjadi tanggal 2 Desember 2016. Yakni saat mbak Parti kembali ke Singapura. Di bandara
Changi, Mbak Parti ditemukan mbawa barang-barang bermerek.
Bawaan itu mungkin tidak masalah kalau Mbak Parti tidak dalam perkara. Hari itu, saat tiba
kembali di Bandara Changi, Mbak Parti ditahan polisi. Itu karena ada laporan ke polisi bahwa
Mbak Parti melakukan pencurian di rumah juragannyi.
Mbak Parti sembilan tahun menjadi pembantu rumah tangga di rumah Liew Mun Leong. Ia adalah
chairman of the board of directors Changi Airport Group. Ia juga mantan CEO KappelLand.
Pernah terpilih sebagai CEO terbaik Singapura tahun 2006.
Waktu dipecat mendadak Oktober 2016 itu, Mbak Parti langsung pulang ke Indonesia. Dua bulan
di rumah. Nganggur. Dia balik lagi ke Singapura. Dia ingin bekerja lagi di Singapura. Mbak Parti
tenang-tenang saja. Tidak merasa ada kesalahan apa pun yang pernah dia perbuat selama
sembilan tahun di Singapura.
Ternyata itu tadi. Saat pemeriksaan paspor di imigrasi, Mbak Parti dibawa ke polisi di bandara
Changi. (Jadi, mbak Parti tidak ditangkap di Indonesia seperti di DI's Way: Parti Liyani). Hal itu
memang tidak mungkin. Indonesia-Singapura tidak mempunyai perjanjian ekstradisi. Hari itu
juga tulisan saya sebenarnya sudah disunting. Tapi banyak pembaca sempat mendapatkan
tulisan yang belum diperbaiki.
Di kantor polisi bandara itu mbak Parti diperiksa. Termasuk bagasinyi. Ditemukanlah di bagasi
itu barang-barang yang dianggap ada hubungannya dengan laporan pencurian itu.
Misalnya ditemukan koper Longchamp, jam tangan Gerald Genta, jam tangan Helix, dua iPhone,
tas Prada, dan sepasang kacamata Gucci.
Mbak Parti pun ditahan.
Keesokan harinya polisi ke rumah Pak Liew Mun Leong. Disertai juru foto kepolisian untuk
memotret barang-barang bukti lainnya. Barang bukti tersebut tidak dibawa langsung ke kantor
polisi.
Dua hari Mbak Parti diinterogasi di kepolisian. Pertanyaan-pertanyaan diajukan dalam bahasa
Inggris, dibantu polisi yang bisa berbahasa Melayu. Mbak Parti tidak ditawari penerjemah bahasa
Indonesia.
Dua kejanggalan itu termasuk yang dipersoalkan pengacara Anil di pengadilan. Yakni mengapa
barang bukti itu hanya difoto. Dan baru dibawa ke kantor polisi satu tahun empat bulan
kemudian, April 2018.
Demikian juga mengapa tidak disediakan penerjemah bahasa Indonesia. Padahal Mbak Parti
tidak sepenuhnya mengerti semua istilah dalam bahasa Melayu.
Pengacara Anil juga sudah mempersoalkan terjadinya kolusi antar saksi dari keluarga bos
Bandara Changi itu. Tapi hakim tingkat distrik mengabaikan itu. Alasannya: Mbak Parti itu sudah
sembilan tahun bekerja di rumah itu. Hubungan mereka begitu baik. Tidak mungkin mereka
berkolusi hanya untuk mencelakakan Mbak Parti.
24