Page 274 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 274

Pemeriksaan berlapis, kata Ida, dilakukan untuk memastikan bahwa pencairan BLT subsidi gaji
              Rp 600.000 per bulan yang diberikan selama empat bulan itu akan tepat sasaran.
              "Jadi saya berharap teman-teman sabar, beri kesempatan kepada kami untuk melakukan check
              list. Sekali lagi ini demi kehati-hatian dan sebagaimana  concern  semua pihak agar bantuan ini
              tepat sasaran," kata Ida.

              Dalam kesempatan itu dia juga membantah isu yang beredar bahwa BSU hanya dapat disalurkan
              kepada penerima dengan rekening bank milik negara atau bank BUMN.

              Himpunan  Bank  Milik  Negara  (Himbara),  kata  Ida,  hanyalah  menjadi  penyalur  yang  akan
              mentransfer bantuan BPJS atau BLT BPJS itu ke rekening pribadi calon penerima baik yang di
              bank milik negara ataupun swasta.


              "Ada banyak sekali bank-bank di luar bank-bank yang tergabung dalam Himbara yang (nomor
              rekeningnya)  diserahkan  oleh  teman-teman  pekerja.  Jadi,  tidak  terbatas  pada  bank-bank
              Himbara," ujar Ida.

              Ida menargetkan dapat menyalurkan bantuan subsidi gaji tahap pertama kepada total 15,7 juta
              pekerja, selambat-lambatnya akhir September 2020 atau paling lambat 30 September 2020.

              Sebagai  informasi,  selain  pencairannya  yang  memang  dilakukan  dalam  beberapa  tahap,  ada
              beberapa penyebab subsidi gaji Rp 600.000 atau BLT BPJS Ketenagakerjaan belum cair.

              Penyebab  belum  cairnya  Bantuan  Subsidi  Upah  antara  lain  data  rekening  pekerja  belum
              diserahkan perusahaan pemberi kerja ke BP Jamsostek, kemudian data masih proses validasi di
              BP Jamsostek  dan Kementerian Ketenagakerjaan, dan proses transfer antar-bank dari Bank
              Himbara ke rekening pekerja yang menggunakan  bank swasta  .

              Sebelumnya  BP  Jamsostek  menyebut  sebanyak  1,77  juta  data  peserta  yang  diajukan  untuk
              menerima subsidi gaji Rp 600.000 yang tidak memenuhi kriteria Permenaker 14 Tahun 2020.

              Data pekerja tersebut kemudian dikembalikan ke perusahaan untuk dikonfirmasi ulang lantaran
              pencairan BLT subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan atau BLT BPJS harus tepat sasaran.

              Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto, mengatakan data yang tidak memenuhi kriteria
              BLT Rp 600.000 ini bukan berarti tidak terpakai, tapi bisa digunakan sebagai pengkinian data
              peserta BPJS Ketenagakerjaan.

              "Kami memberikan apresiasi kepada pihak pemberi kerja atau perusahaan karena telah bekerja
              sama dengan baik dalam melakukan pengkinian data peserta untuk mendukung program BSU
              dari pemerintah," tutur Agus.

              Sementara untuk data yang tidak lolos validasi Bank, BP Jamsostek akan mengembalikan data
              nomor rekening kepada pemberi kerja atau perusahaan peserta untuk dilakukan konfirmasi ulang
              penerima subsidi gaji karyawan.
              Ia  berujar,  BP  Jamsostek  terus  mendorong  perusahaan  atau  pemberi  kerja  untuk  segera
              menyampaikan  data  nomor  rekening  peserta  yang  memenuhi  persyaratan  pencairan  BLT
              bantuan BPJS (bantuan Rp 600.000), dengan batas waktu telah diperpanjang hingga tanggal 15
              September 2020.
              "Kami  juga  berharap  perusahaan  mempercepat  proses  penyampaian  data  yang  memerlukan
              konfirmasi ulang," ujar Agus.

              .


                                                           273
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279